tvOnenews.com - Suara hati perempuan cantik di hadapan dr Richard Lee yang mengaku dinikahi YouTuber Korea, Ujung Oppa hanya untuk konten.
Bahkan selama tiga tahun menikah, perempuan cantik yang berprofesi sebagai penyanyi dangdut ini hanya beberapa kali diberi nafkah batin.
Baru-baru ini, publik dikejutkan oleh kisah pernikahan pedangdut Kania Permatasari dengan YouTuber asal Korea, Ujung Oppa, yang viral di berbagai platform media sosial.
Kisah ini menyedot perhatian karena Kania mengungkapkan bahwa pernikahannya dengan Ujung Oppa hanya digunakan untuk konten demi keuntungan pribadi.
Pengakuan ini diutarakan Kania dalam sebuah podcast bersama Dr. Richard Lee di kanal YouTube yang hingga Sabtu (7/9/2024) telah ditonton lebih dari 1,5 juta kali.
Dalam podcast tersebut, Kania membagikan pengalaman pahitnya selama pernikahan dengan Ujung Oppa.
"Pernikahan saya dengan dia bukan pernikahan yang sebenarnya. Dia hanya memanfaatkan saya untuk menaikkan popularitasnya di media sosial," kata Kania dengan nada kecewa.
Banyak potongan video dari podcast tersebut tersebar di berbagai media sosial dan memicu diskusi hangat di kalangan netizen.
Tidak sedikit yang merasa simpati terhadap Kania dan mengecam tindakan Ujung Oppa.
Richard Lee, yang memandu podcast tersebut, sempat bertanya dengan nada penasaran, "Emang siapa sih Ujung Oppa ini? Maaf ya, tapi video dia nggak pernah lewat di FYP aku."
Kania lalu menjelaskan bahwa Ujung Oppa adalah seorang warga Korea yang tinggal di Indonesia untuk membuat konten YouTube, dan dia juga seorang dosen bahasa Indonesia di Korea.
Namun, terlepas dari profesinya, Ujung lebih dikenal sebagai YouTuber yang kerap memanfaatkan tema budaya Indonesia untuk menarik perhatian penonton.
Selama wawancara, Kania mengungkapkan beberapa momen pahit dalam pernikahannya dengan Ujung Oppa, salah satunya adalah saat prosesi akad nikah mereka.
Kania bercerita bahwa pada hari akad tersebut, penghulu yang bertugas terlambat sekitar satu jam.
Hal ini membuat Ujung kesal dan melontarkan kata-kata kasar dalam bahasa Korea, "Shibal (sial), aku harus up konten jam segini. Kalo lebih dari itu gak bagus engagement-nya."
Pernyataan ini menyiratkan bahwa bagi Ujung, pernikahan mereka hanyalah bagian dari strategi untuk meningkatkan interaksi di media sosialnya, tanpa memperhatikan nilai sakral dari pernikahan itu sendiri.
Kania juga menuturkan bahwa selama tiga tahun pernikahan, ia merasa tidak mendapatkan nafkah batin yang layak.
Dalam pengakuannya, ia mengatakan hanya mendapatkan nafkah batin sebanyak tiga kali sepanjang pernikahan mereka.
"Pernah, saya ngajakin (untuk berhubungan intim) tapi dia nolak," ujar Kania dengan sedih.
Bahkan, dalam beberapa kesempatan, saat ia menyentuh lengan suaminya, Ujung Oppa langsung menepis tangannya seperti tidak ingin disentuh.
Hal ini semakin memperkuat dugaan bahwa hubungan mereka lebih berlandaskan pada kepentingan Ujung Oppa untuk menciptakan konten daripada membangun kehidupan rumah tangga yang harmonis.
Selain itu, Kania juga mengungkapkan perilaku menyimpang mantan suaminya terkait dengan fantasi seksual yang tidak biasa.
Suatu ketika, Ujung Oppa pernah meminta Kania untuk melakukan hal yang diluar nalar.
"Ini benar-benar menghancurkan perasaan saya sebagai istri," tambah Kania.
Pengakuan Kania ini memicu reaksi keras dari netizen. Banyak yang merasa bahwa Ujung Oppa telah memanfaatkan Kania demi keuntungan pribadi.
Salah satu komentar netizen yang viral berasal dari akun @fandi, yang menulis, "Dari dulu udah gak heran ya. Para Youtuber Korea bilang aku cinta Indonesia. Makanannya semua enak. Dibalik semua itu mereka hanya memanfaatkan doang."
Ujung Oppa dan Kania Permatasari yang dinikahi hanya untuk konten YouTuber asal Korea tersebut. Sumber: instagram ujung oppa
Komentar ini mencerminkan kekecewaan banyak orang terhadap fenomena YouTuber asing yang kerap memanfaatkan budaya dan hubungan personal di Indonesia demi popularitas.
Selain kritik tajam, beberapa netizen juga menyoroti bagaimana fenomena ini semakin marak di dunia media sosial.
Konten yang semula dimaksudkan untuk hiburan atau edukasi sering kali berubah menjadi alat untuk memanipulasi hubungan pribadi demi meraup keuntungan.
"Ini pelajaran buat kita semua, jangan mudah terbuai dengan apa yang kita lihat di layar. Kita gak tahu apa yang terjadi di balik layar," tulis seorang pengguna di Twitter.
Kisah Kania Permatasari dan Ujung Oppa ini telah membuka mata banyak orang tentang betapa rentannya kehidupan pribadi ketika dijadikan konten media sosial.
Tidak sedikit yang berharap agar Kania bisa segera bangkit dan melanjutkan hidupnya dengan lebih baik.
Sementara itu, Ujung Oppa belum memberikan pernyataan resmi terkait tuduhan yang dilontarkan oleh mantan istrinya.
Banyak pihak yang menunggu klarifikasi dari Ujung, namun sejauh ini ia tetap memilih untuk diam.
Kontroversi ini juga memicu perdebatan mengenai etika pembuatan konten di era digital. Banyak yang mempertanyakan batasan antara konten hiburan dan eksploitasi kehidupan pribadi.
Dalam situasi seperti ini, baik konten kreator maupun penonton perlu lebih kritis dalam menilai apa yang disajikan di media sosial.
Pengalaman Kania menunjukkan bahwa tidak semua yang terlihat di layar mencerminkan kenyataan yang sesungguhnya.
Kisah ini adalah pengingat penting bahwa kehidupan pribadi, terutama hubungan pernikahan, seharusnya tidak dijadikan bahan eksploitasi demi konten, dan harus ada penghormatan terhadap nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. (udn)
Load more