Rembang, Jawa Tengah - Menjelang perayaan tahun baru Imlek 2573, produsen kue keranjang atau makanan khas masyarakat Tionghoa di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, kebanjiran pesanan.
"Pesanan kue keranjang dalam satu minggu terakhir ini cukup banyak. Dalam sehari, kami memproduksi sebanyak 20 kilogram kue keranjang. Kue keranjang produksi kami ada tiga warna dan rasa. Saat ini, kami hanya melayani pembeli atau pemesan dari dalam kota saja," ungkap Liem Luinio (76 th), salah seorang perajin kue keranjang di Desa Sumberjo, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Selasa (25/1/2022).
Liem Luinio menjelaskan, kue keranjang merupakan panganan khas setiap warga Tionghoa yang merayakan Imlek karena dipercaya dengan rasanya yang manis akan membawa keberuntungan bagi yang memakannya, maupun yang menyediakannya.
"Menjelang perayaan Imlek merupakan berkah tersendiri bagi kami produsen kue keranjang karena kami hanya khusus membuat atau memproduksi kue keranjang satu kali dalam setahun, yaitu di perayaan Imlek saja," jelasnya.
Pembuatan kue keranjang, lanjut Liem Luinio, memang memerlukan waktu yang cukup panjang, mulai dari menyediakan ketan, gula, kemudian dicetak dalam wadah kaleng khusus. Langkah terakhir, adonan dimasak dengan cara dikukus hingga 6 jam lamanya.
"Kami biasa mulai memproduksi dari 02.30 WIB dini hari sampai sore hari menjelang malam. Produksi kue keranjang ini sudah berlangsung dari tahun 1970. Saya merupakan generasi ketiga yang melanjutkan usaha ini."
Liem Luinio menambahkan, dalam sehari ia bisa menjual 20 kilogram kue keranjang. Kue keranjang buatannya terbagi menjadi tiga warna yaitu warna kuning menggunakan gula pasir, warna hijau menggunakan air sari pandan, dan warna coklat menggunakan bahan dasar coklat.
Harga kue keranjang yang dijualnya bervariasi antara 40 ribu hinggi 45 ribu Rupiah. Omzet bersih yang diperolehnya ketika menjelang perayaan Imlek seperti saat ini adalah 400 ribu Rupiah per hari. (Abdul Rohim/Ard)
Load more