Menurut Muji, sampai saat ini tak semua warung makan dan resto di pinggir pantai di Gunungkidul menyediakan olahan usal ini. Meski menyediakan seafood ikan dan lobster segar, namun olahan usal masih menjadi menu favorit.
"Waktu itu, sejak saya membuka warung di tahun 1995, usal memiliki nilai jual yang cukup rendah. Namun ketika keong laut ini dipadukan dengan bumbu rempah lokal menjadi berbagai olahan, ternyata banyak diminati wisatawan pantai," lanjutnya.
"Karena potensi bisnis kuliner usal makin nampak, akhirnya kami menjadikan menu usal sebagai menu andalan," imbuh Muji.
Berbeda dengan keong darat, keong laut tidak memiliki lendir, sehingga lebih mudah dalam pengolahannya.
Load more