Gunungkidul, DIY - Keong laut adalah mollusca dari kelas gastropoda, yaitu hewan lunak yang memiliki cangkang, dan keong jenis usal (Turbo argyrostomus) ini merupakan salah satu jenis keong laut dari suku turbinidae. Di sepanjang pantai selatan Gunungkidul, Keong laut jenis usal banyak ditemukan di antara bongkahan batu karang di tepi pantai.
Namun, seiring berjalannya waktu, keong laut jenis ini, kini menjadi incaran banyak penikmat kuliner, karena memiliki cita rasa yang berbeda dibanding dengan olahan laut lainnya.
Berbeda dengan jenis keong lainnya, keong usal ini, memiliki keunikan pada sisi bawah cangkangnya. Terdapat tutup cangkang berbentuk lingkaran cembung, yang berguna untuk melindungi diri dari ancaman hewan laut lainnya.
Habitat asli keong usal ini berada di hamparan batu karang berlobang yang ada di hampir semua pantai di Gunungkidul.
Saat air laut surut, masyarakat pesisir biasa memanfaatkan waktu tersebut untuk mencari usal. Ada yang dibawa pulang untuk diolah sendiri, ada juga yang dijual ke sejumlah restoran di pinggir pantai.
"Usal bisa dimasak menjadi beberapa olahan saji, di antaranya sate usal, tongseng usal, oseng usal, dan usal goreng tepung. Kami menggunakan bumbu masak rempah-rempah lokal," kata Muji, pemilik warung seafood 'Pak Ji' Pantai Kukup, Rabu (26/1/2022).
Selain lezat dan gurih, lanjut Muji, daging usal tidak beraroma amis, sehingga akan menambah selera makan setiap penikmatnya. Terlebih jika disantap bersama nasi hangat dan sambal.
Menurut Muji, sampai saat ini tak semua warung makan dan resto di pinggir pantai di Gunungkidul menyediakan olahan usal ini. Meski menyediakan seafood ikan dan lobster segar, namun olahan usal masih menjadi menu favorit.
"Waktu itu, sejak saya membuka warung di tahun 1995, usal memiliki nilai jual yang cukup rendah. Namun ketika keong laut ini dipadukan dengan bumbu rempah lokal menjadi berbagai olahan, ternyata banyak diminati wisatawan pantai," lanjutnya.
"Karena potensi bisnis kuliner usal makin nampak, akhirnya kami menjadikan menu usal sebagai menu andalan," imbuh Muji.
Berbeda dengan keong darat, keong laut tidak memiliki lendir, sehingga lebih mudah dalam pengolahannya.
Sebelum dimasak, usal terlebih dulu harus direbus berikut dengan cangkangnya, agar daging usal mudah dipisahkan dari cangkang.
Setelah terpisah dengan cangkang, usal dicuci hingga bersih, kemudian diberi bumbu khas lokal, di antaranya bawang putih, bawang merah, merica, ketumbar ditambah bumbu rempah lokal lainnya, disesuaikan dengan menu usal yang dipilih.
Nina, salah satu penikmat kuliner seafood asal Yogyakarta, mengaku, cita rasa usal sangat jauh berbeda dibanding keong darat.
"Setiap kali main ke pantai di Gunungkidul pasti saya sempatkan mampir di warung seafood Pak ji. Menu oseng usal dan usal lada hitam sudah menjadi menu favorit yang wajib dinikmati," kata Nina, Rabu (26/1/2022).
"Rasa pedas, manis, dan gurih, bercampur menjadi satu. Setiap gigitannya yang agak kenyal, menambah sensasi kelezatan olahan usal ini," imbuhnya
Dengan harga Rp 25 ribu per porsi, penikmat seafood bisa menjajal olahan usal yang terbilang ekstrim dan banyak diminati wisatawan dan penikmat kuliner ini. (Lucas Didit/dan)
Load more