Banyumas, Jawa Tengah - Kalau menyebut musang, kita akan membayangkan sosok hewan licik. Ya musang dikonotasikan sebagai sifat licik, tetapi hewan liar ini, sudah mulai disukai.
Selain mensosialisasikan mencintai musang kepada masyarakat awam, komunitas ini juga melakukan breeding atau mengembangbiakan musang.
Komunitas ini dibentuk sekitar tujuh tahun yang lalu, namun anggotanya sudah lebih dari 50 orang, semuanya adalah penghobi hewan lucu ini. Jika belum mengenal dan mengetahui, tentu ada perasaan takut berinteraksi dengan musang, karena bergigi taring dan bercakar. Tetapi, sebenarnya hewan ini tidak menggigit dan mencakar seperti yang dibayangkan.
"Hampir mirip kayak kucing. Itu semacam senjata untuk berburu dan mempertahankan diri. Kalau tidak terancam, santai aja," ujar Jona, anggota Moka.
Tiap berkumpul, musang milik anggota Moka ini selalu menjadi perhatian warga. Karena lokasi kopi darat memang selalu di tempat publik, seperti taman-taman kota. Beberapa warga ragu dan takut untuk menyentuh dan berinteraksi langsung. Ada beberapa juga yang gemas dengan tingkah lucu si musang.
"Cara jalan dan kalau lagi merambat ke pemilik, lucu banget," ujar Selvi, salah seorang warga.
Selain mengenalkan musang kepada publik, komunitas ini juga memiliki lokasi breeding atau mengembangbiakan musang.
"Prinsipnya, komunitas kami juga bertujuan untuk melestarikan atau konservasi hewan khas Indonesia. Hampir 70% spesies musang di dunia, berada di indonesia. Ada sekitar 12 jenis musang, mulai dari luwak, musang bulan, rase, musang akar, binturong, musang air, musang kelapa, musang topeng, musang afrika, jerdoni dan belang," ujar Fajar Jay, Ketua Moka.
Memelihara musang, syarat utama adalah selalu menjaga kebersihan kandang dan lingkungan sekitar. Musang memiliki urin dan feses yang tidak berbau seperti kucing atau anjing. Namun kebersihan harus dijaga Termasuk rajin memandikan dan memberi makan bernutrisi imbang.
Moka sudah berhasil membreeding beberapa jenis musang seperti musang akar jawa dan musang bulan. Syarat breeding adalah memiliki bibit yang berkualitas dan sehat.
"Daya hidup hewan ini sangat tinggi. Makanan juga murah dan mudah," ujar Jay lagi.
Harganya juga sebanding dengan keunikan hewan ini. Jenis musang yang unik dengan warna cerah dan variatif, untuk mengadopsinya harus mengeluarkan kocek antara lima hingga 10 juta rupiah. Apalagi jika si musang sudah memenangi kontes, lebih tinggi lagi nilainya untuk mengadopsi. (Sonik Jatmiko/Buz)
Load more