Jakarta - Pemengaruh (influencer) sekaligus investment storyteller Felicia Putri Tjiasaka dan pelaku gaya hidup minimalis Olga Agata mengungkapkan, beberapa alasan mengapa milenial dan generasi Z di Indonesia dikatakan memiliki kemampuan manajemen keuangan yang payah akibat gaya hidup yang cenderung lebih boros, sulit menabung, serta tidak terlalu mempedulikan investasi untuk kebutuhan mendatang.
"Ada beberapa faktor yang membuat kaum milenial dan gen Z ini boros dan sulit menabung, seperti akses internet yang memperbolehkan kita melihat dunia yang lebih luas dan juga e-commerce yang mendemokratisasi pembelian barang antar kota, provinsi dan bahkan negara," tutur Felicia dalam keterangan Bank Sampoerna, Jumat.
"Dengan dua kemudahan ini, milenial dan gen Z cenderung lebih banyak mau dan kemudian boros," imbuhnya.
Ia melanjutkan, tren seperti FOMO (Fear of Missing Out), YOLO (You Only Live Once) yang marak di media sosial, serta tantangan menjadi generasi sandwich pun membelenggu banyak generasi muda.
Di satu sisi, para generasi muda ini cenderung lebih paham dan teredukasi dengan investasi terkini. Namun, mereka lebih sulit mengatur pemikiran dan psikologis terkait tren seperti FOMO dan YOLO, jika dibandingkan dengan generasi-generasi sebelumnya.
"Mungkin karena faktor usia yang masih muda dan belum melewati banyak krisis ekonomi. Oleh karena itu, Gen Z dan milenial perlu belajar menahan diri terhadap godaan sesaat, memperbaiki mindset investasi dengan menghargai proses dan juga belajar untuk konsisten," kata Felicia.
"Salah satu cara untuk memastikan keuangan yang sehat serta masa depan finansial aman adalah dengan hidup secukupnya, membuat anggaran harian, bulanan, dan tentunya memiliki tabungan plus dana darurat," tambahnya.
Load more