tvOnenews.com - Beberapa waktu yang lalu, Pondok Pesantren di Kabupaten Indramayu yang dipimpin oleh Panji Gumilang yakni Al Zaytun sempat mendapat sorotan dari masyarakat Indonesia.
Bukan tanpa alasan, saat itu Ponpes Al Zaytun menyita perhatian lantaran banyak ajaran keagamaan yang dinilai menyimpang.
Berbagai ajaran yang dilakukan di dalam Ponpes pimpinan dari Panji Gumilang itu dianggap menyimpang dan tidak sesuai dengan syariat Islam.
Pondok Pesantren Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat (sumber: tim tvOnenews/Opih Riharjo)
Bahkan, Ponpes Al Zaytun sampai dikaitkan dengan organisasi Negara Islam Indonesia atau NII KW9.
Kontroversi ponpes Al Zaytun pun merembet dan sempat menyeret nama eks Wakil Bupati Indramayu, Lucky Hakim
Hal itu karena Lucky Hakim terlihat menyanyikan lagu Yahudi bersama para santri Al Zaytun dipimpin Panji Gumilang.
Meski Lucky Hakim dalam video yang viral itu terlihat kebingungan dengan apa yang dia saksikan melihat Panji Gumilang bernyanyi Hevenu Shalom Aleichem.
Lucky Hakim pun berasalan jika kehadirannya ke Al Zaytun saat itu untuk memenuhi undangan dari Panji Gumilang ketika dirinya masih menjabat sebagai Wakil Bupati Indramayu.
Foto Lucky Hakim saat di Al Zaytun Sumber : Tangkapan Layar
Tapi ternyata bukan cuma Al Zaytun dan Panji Gumilang saja yang kini mendapatkan sorotan. Melainkan Kabupaten Indramayu pun kini mendapatkan sorotan.
Saat itu Kabupaten Indramayu pun mulai mendapat sorotan dimana banyak yang menyebutkan jika Kota Mangga itu merupakan salah satu wilayah yang memiliki tingkat kemiskinan dan angka perceraian tertinggi.
Terkait itu, pemilik kanal Youtube Macan Idealis, Vasco Ruseymi, mengundang eks Wakil Bupati Indramayu Lucky Hakim.
Dalam kesempatan tersebut Lucky Hakim pun menjelaskan mengapa tingkat perceraian dan juga terjadinya kesenjangan sosial di Kabupaten Indramayu dibalik megahnya Ponpes Al Zaytun.
Lucky Hakim mengatakan kalau pada tahun 2022 ada sekitar 7700 kasus perceraian di Kabupaten Indramayu.
Kolase Foto Lucky Hakim dan Al Zaytun Sumber : Tangkapan Layar
Dimana jika di rata-ratakan, menurutnya ada sekitar 600-700 wanita yang menjanda setiap bulan di Indramayu.
"Ada 7700 di tahun 2022, jadi rata-rata 1 bulan ada 600-700 janda muda di Indramayu dan ada 500an pernikahan dini setiap tahun," kata Lucky Hakim.
"Terus memang Indramayu termasuk salah satu Kabupaten yang pendidikannya terendah di Jawa Barat, salah satu yang terendah dimana angka lama belajar sekolah itu di bawah 12 tahun," sambungnya.
Lucky juga menjelaskan jika sepengetahuannya, rata-rata anak di Indramayu berhenti sekolah di usia yang sangat muda dan banyak yang putus sekolah di bangku SMA dan SMP.
Selain itu Lucky Hakim juga membeberkan sebuah fakta yang menunjukan kalau banyak orang tua di Indramayu yang memilih untuk menikahkan putrinya di usia yang masih sangat muda.
Lucky Hakim (sumber: tangkapan layar kanal Youtube Macan Idealis)
"Terus banyaknya di Indramayu itu kirim tenaga kerja untuk di luar negeri TKI gitu, banyak TKW, TKI dan itu menjadi salah satu tren," terangnya.
"Pokoknya kalau punya anak perempuan umurnya sudah 13 tahun 14 tahun mereka banyak yang sengaja menikah dengan cepat supaya terbebas dari apa tanggung jawab orang tua karena begitu nikah kan tanggung jawabnya suami," sambungnya.
Hal itulah yang membuat tingginya angka perceraian yang terjadi di Kabupaten Indramayu menurut Lucky Hakim.
"Banyak yang pernikahan usia dini itu memang mereka pacaran dan sengaja melakukan hubungan seks diluar nikah supaya hamil, ketika hamil maka Departemen Agama harus memberikan dispensasi untuk dinikahkan," ungkap Lucky Hakim.
"Nikahkan enggak boleh kalau di bawah umur, tapi ketika sudah hamil maka harus dinikahkan. Karena dispensasi kalau nggak hamil nggak boleh nikah," ungkapnya.
"Ketika sudah menikah maka punya anak, terus anaknya dititipin sama orang tuanya dia pergi ke luar negeri atau pergi ke Jakarta bisa kerja, nanti dia kirimin uang pas kirimin uang untuk orang tuanya lalu dilihat sama tetangganya dan akhirnya cara itu diikuti" lanjutnya.
(akg)
Load more