"Saat itu ia sudah ditanya tentang permintaan terakhir, seperti lazimnya orang yang akan dieksekusi. Mungkin karena Untung sedang panik, ia tidak minta apa-apa." ungkap Soebandrio.
Menjelang sore hari, Soebandrio dengan pengawalan ketat menatap sahabatnya itu berjalan keluar menuju pintu gerbang Penjara Cimahi.
"Saya mengamati keberangkatan Untung dari penjara. Ia berjalan tegap. Mungkin ia segera bisa menguasai perasaannya yang begitu gundah. Tetapi mungkin pula ia sudah pasrah kepada takdir Allah bahwa memang sampai di situlah perjalanan hidupnya." ungkap Soebandrio.
"Saya kemudian mendengar bahwa Untung dieksekusi di sebuah desa di luar kota Bandung. Saya sudah tidak sempat sedih lagi memikirkan nasib Untung, hidup saya sendiri akan berakhir sebentar lagi." lanjut Soebandrio.
Letkol Untung Shamsuri lahir pada tanggal 3 Juli 1926 di Kedung Bajur, Bojongsari, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Ayahnya bernama Abdullah yang bekerja di bengkel perlengkapan batik di Pasar Kriwong, Solo, Jawa Tengah.
Pada masa Perang Kemerdekaan, Untung tergabung dalam Batalyon Sudigdo di Wonogiri, Jawa Tengah.
Pasca pemberontakan PKI di Madiun, ia mengganti namanya dari Kusman menjadi Untung Sutopo dan bergabung dengan TNI setelah bersekolah di Akademi Militer di Semarang.
Load more