Meski kios sagon miliknya terletak di pinggir jalan, tepatnya di S.Parman dipusat kota Wonosobo, cemilan yang memiliki cita rasa unik, perpaduan manis dan gurihnya parutan kelapa ini selalu ramai dan laris diburu pembeli.
“Saya buka mulai jam 9 pagi sampai jam 4 sore,” ujarnya.
Dalam sehari Ningsono bisa menjual 300 hingga 500 sagon. Tidak hanya warga sekitar Wonosobo saja yang hingga kini masih suka dengan lezatnya kue sagon bakar tradisional ini, bahkan banyak pembeli asal luar kota dan wisatawan pun membeli dan menjadikan kue sagon sebagai oleh-oleh khas Wonosobo.
“Dalam sehari bisa habis setengah kuintal bahan baku sagon dari 3 kios yang saya miliki,” katanya.
Load more