Salatiga, Jawa Tengah - Hampir setiap orang pasti memiliki mainan kesayangan yang disimpan dan dijadikan koleksi. Namun, menyimpan mainan masa kecil hingga puluhan tahun tentu merupakan sesuatu yang berbeda.
Berbagai mainan mulai dari mobil-mobilan, robot-robotan, hingga pistol mainan masih dalam kondisi baik dan bisa dimainkan. Untuk memainkan semua mainan tempo dulu ini tentu harus dimainkan secara manual dengan cara diputar bagian tuasnya atau dimainkan dengan tangan. Hal ini tentu berbeda dengan mainan masa kini yang memiliki sektor elektronik sehingga bisa dimainkan secara otomatis.
Saat dijumpai di rumahnya yang berada di jalan Penjawi, Salatiga, Gunawan Herdiwanto menceritakan awal mula ia mulai menyimpan kembali mainan mainan masa kecilnya.
"Awalnya saya tidak menyangka jika masih bisa menjumpai mainan pada masa kecil. Mainan ini saya temukan di beberapa lemari yang memang sengaja digunakan oleh orang tua saya untuk menyimpan barang-barang," ujar Iwan saat dijumpai di rumahnya, Selasa (1/2/2022).
Anak-anak pada masa itu menyebut mainan dengan sebutan tin toys yang diproduksi pada tahun 1950an hingga 1960an dan biasanya berbahan seng atau besi. Aneka bentuk mainan yang populer pada masa itu, seperti mobil-mobilan, robot, kodok yang bisa melompat dan badut yang bisa main drumband.
"Mainan yang saya punya ini buatan China dan Jepang, tapi kalau di luar sana ada juga yang buatan Amerika. Harga mainan ini jaman dulu, waktu saya kecil dijual kurang lebih antara 10 rupiah hingga 15 rupiah. Dan, yang paling saya seneng itu badut yang bisa main drumband, diputar tuasnya lalu bisa main sendiri itu dulu sudah bagus sekali, " imbuhnya.
Sejumlah mainan tempo dulu yang dimiliki Gunawan Herdiwanto tidak hanya didapat dari koleksi pribadi, namun ada juga pemberian dari teman.
"Semua mainan lawas yang saya punya kebanyakan milik saya waktu kecil. Dulu waktu usia dua atau tiga tahun mulai dibelikan mainan oleh orang tua, dan ternyata masih disimpan dengan baik oleh ibu. Bahkan beberapa masih ada kardusnya. Selain milik sendiri ada juga yang diberi teman, karena mereka tahu saya suka menyimpan barang-barang lawas," jelasnya.
Meski berusia puluhan tahun, mainan-mainan ini cukup awet, hal ini terbukti dari beberapa mainan masih bisa dimainkan dengan lancar.
"Tidak ada cara khusus untuk merawat mainan-mainan tua ini, hanya saya menghindarkannya dari tempat yang lembab karena mainan ini terbuat dari seng atau besi sehingga rawan berkarat," tutupnya.
Selain memiliki aneka mainan tempo dulu, Gunawan Herdiwanto juga memiliki barang-barang tua peninggalan warga Salatiga, seperti piringan hitam yang berusia puluhan tahun koleksi dari warga Salatiga, aneka kamera tua yang dibuat pada tahun 1900an, hingga sejumlah foto-foto tua seputaran Salatiga. (Aditya Bayu/dan)
Load more