tvOnenews.com - Shin Tae-yong, pelatih Timnas Indonesia, baru saja menghadapi kritik pedas dari para suporter setelah kekalahan mengecewakan dari China dalam laga kualifikasi Piala Dunia pada 15 Oktober 2024.
Pertandingan yang berlangsung di Qingdao Youth Football Stadium itu berakhir dengan skor 1-2 untuk kemenangan China.
Meski berusaha keras, Timnas Indonesia tak mampu membalikkan keadaan, dan Shin Tae-yong menjadi sorotan utama.
Namun, di tengah derasnya kritik, aktor sekaligus suporter setia Timnas Indonesia, Ibnu Jamil, muncul memberikan pembelaan yang menghangatkan hati banyak penggemar.
Pada laga tersebut, China unggul cepat dengan gol dari Behram Abuduwaili di menit ke-21, diikuti gol kedua dari Zhang Yuning tepat sebelum turun minum.
Indonesia baru berhasil memperkecil ketertinggalan di menit ke-86 melalui gol Thom Haye, namun upaya tersebut tak cukup untuk mengejar ketertinggalan.
Bagi banyak suporter, hasil ini dianggap sebagai langkah mundur, dan kritik terhadap Shin Tae-yong mulai bermunculan.
Fokus dari kritik tersebut terletak pada susunan pemain dan taktik yang dinilai kurang tepat.
Ibnu Jamil, melalui video reels yang diunggah di akun instagram pribadinya @ibnujamilo, memberikan pandangan yang berbeda mengenai kekalahan tersebut.
Alih-alih menghakimi, Ibnu mencoba menyoroti sisi positif dari percobaan strategi baru yang dilakukan Shin Tae-yong.
“Akan ada selalu yang pertama. Permainan pertama, gol pertama, poin pertama, kekalahan pertama. Malam hari ini kita merasakan apa yang dinamakan kekalahan pertama di round 3 kualifikasi Piala Dunia,” ujar Ibnu dalam video tersebut.
“Kalau boleh mengkritik, line-up yang diturunkan oleh coach Shin Tae-yong mengalami blunder, harus diakui,” lanjutnya.
Namun, menurutnya, eksperimen dengan formasi dan taktik baru bukanlah hal yang buruk.
Justru, ini menandakan bahwa pelatih asal Korea Selatan tersebut tengah mencoba berbagai formula untuk menemukan gaya bermain terbaik bagi Timnas Indonesia.
Ibnu juga mengkritisi permainan Timnas Indonesia yang terlalu fokus pada penguasaan bola tanpa menghasilkan serangan yang efektif.
“China atau Tiongkok ternyata mereka bermain bertahan ngandelin counter, dan efektif. Sedangkan Indonesia mencoba menguasai permainan, pengen jebol gawang lawan tapi nggak bisa-bisa,” tuturnya.
Ia menyebutkan adanya 22 kali kesalahan atau kehilangan bola di babak pertama sebagai bukti bahwa lini depan Indonesia tidak berfungsi dengan baik.
Meski begitu, Ibnu Jamil tetap berusaha untuk menanamkan optimisme kepada para suporter Timnas Indonesia.
Ia menekankan bahwa setiap kekalahan adalah pelajaran berharga, dan tidak ada tim yang bisa diremehkan di kualifikasi Piala Dunia.
"Mudah-mudahan dari permainan ini kita bisa belajar bahwa grup ini bukan grup main-main. Nggak ada tim yang lemah," tegasnya.
Ia pun menambahkan bahwa kritik bukan berarti harus menurunkan ekspektasi, tetapi lebih kepada bersikap realistis dalam menghadapi kenyataan yang ada.
“Apakah kita harus menurunkan ekspektasi kita? Kalau gue sih bilangnya bukan diturunkan ekspektasinya tapi lebih realistis aja. Jadi kita siap menerima semua ini," ujar Ibnu dengan bijak.
Ibnu Jamil menutup pesannya dengan tetap memberikan dukungan penuh kepada Timnas Indonesia dan Shin Tae-yong.
“But anyway, gue tetep respect, gue tetep salut, menang kalah dan seri ku tetap bernyanyi di Garuda sampai mati. Ale ale ale,” serunya, membangkitkan semangat para suporter yang mungkin merasa kecewa dengan hasil pertandingan tersebut.
Tidak bisa dipungkiri, kekalahan melawan China menjadi ujian berat bagi Shin Tae-yong.
Kritik keras dari suporter tidak hanya menyoroti taktik, tetapi juga keputusan dalam memilih pemain.
Meski begitu, dukungan dari sosok-sosok seperti Ibnu Jamil menjadi nafas segar di tengah badai kritik yang mengarah kepada pelatih Timnas Indonesia ini.
Perjalanan Timnas Indonesia di kualifikasi Piala Dunia memang masih panjang, dan peluang untuk bangkit masih terbuka lebar.
Harapan suporter kini bertumpu pada Shin Tae-yong untuk kembali menyusun strategi yang lebih matang demi menghadapi laga-laga berikutnya.
Sebagai pelatih berpengalaman, diharapkan Shin bisa mengambil pelajaran dari kekalahan ini dan membawa Timnas Indonesia meraih hasil yang lebih baik ke depannya.
(anf)
Load more