Para korban, kebanyakan berusia antara 13 hingga 27 tahun, datang ke rumah Suradji untuk mendapatkan bantuan perdukunan.
Suradji akan membawa mereka ke ladang tebu di sekitar rumahnya, tempat ia melancarkan aksinya.
Di sana, ia memerintahkan korban untuk menggali lubang hingga sebatas pinggang, dan kemudian ia mengubur mereka hidup-hidup, mencekik mereka hingga tewas, lalu mengisap air liur mereka.
Dia percaya bahwa mengisap air liur korbannya akan memberinya kekuatan gaib.
Setelah korban tewas, Suradji akan mengubur tubuh mereka dengan posisi kepala menghadap ke rumahnya. Menurut kepercayaannya, hal ini akan memperkuat ilmu kebatinannya.
Tindakan keji Ahmad Suradji baru terungkap pada tahun 1997, ketika seorang warga menemukan mayat telanjang seorang wanita di ladang tebu.
Mayat tersebut teridentifikasi sebagai Sri Kemala Dewi, seorang wanita muda yang dilaporkan hilang.
Awalnya, polisi mencurigai suami Dewi sebagai pelaku, mengingat adanya pertengkaran antara keduanya sebelum Dewi menghilang.
Namun, penyelidikan lebih lanjut mengarah pada Suradji, setelah seorang saksi mengaku pernah melihat Dewi pergi ke rumah Suradji untuk konsultasi.
Load more