LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Masih Ingat Kisah Ahmad Suradji? "Dukun dari Neraka yang Tega Habisi Nyawa 42 Wanita Serta Mengisap Air Liur Para Korbannya Demi Kesaktian
Sumber :
  • Tangkapan layar youTube History Indonesia

Masih Ingat Kisah Ahmad Suradji? 'Dukun dari Neraka' yang Tega Habisi Nyawa 42 Wanita Serta Mengisap Air Liur Para Korbannya Demi Kesaktian

Masih ingat kisah Dukun AS yang tega habisi 42 nyawa wanita demi kesaktian? Bahkan Ahmad Suradji, sang 'Dukun dari Neraka' tega menghisap air liur korban saat

Rabu, 16 Oktober 2024 - 16:53 WIB

tvOnenews.com - Ahmad Suradji, seorang dukun yang dijuluki "Dukun dari Neraka," menjadi salah satu pembunuh berantai paling keji dalam sejarah Indonesia. 

Dia menghabisi nyawa 42 wanita dan melakukan ritual kejam, termasuk mengisap air liur korbannya, demi memperkuat kekuatan mistisnya. 

Aksi keji tersebut terjadi antara tahun 1986 hingga 1997 di Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. 

Kasus ini mencuri perhatian publik dan menimbulkan kecaman luas di seluruh negeri.

Baca Juga :

Simak kisah pembunuhan berantai yang dilakukan Ahmad Suradji, yang akrab disapa Dukun AS berikut ini.

Latar Belakang Ahmad Suradji atau Dukun AS

Ahmad Suradji lahir dari pasangan Jogan dan Sartik, dengan ayahnya juga seorang dukun bernama Jogan. Namun, sang ayah meninggal ketika Suradji baru berusia tujuh bulan. 

Meskipun demikian, Suradji tumbuh dengan minat mendalam pada dunia klenik dan ilmu perdukunan, yang kemudian diwariskan dari buku-buku peninggalan ayahnya. Di usia 12 tahun, Suradji sudah mulai mempelajari ilmu klenik tersebut.

Dalam komunitas tempat tinggalnya, Ahmad Suradji dikenal sebagai "Nasib Kelewang," julukan yang didapatkan ketika ia berhasil selamat setelah tercebur ke dalam sumur. 

Potret Ahmad Suradji atau Dukun AS
Potret Ahmad Suradji atau Dukun AS
Sumber :
  • Istimewa

 

Saat dewasa, Suradji menikah dengan Tumini, wanita pertama yang mendampinginya. 

Namun, hasratnya untuk memiliki anak perempuan membuatnya memutuskan untuk berpoligami. 

Ia menikahi dua wanita sekaligus, yang keduanya merupakan saudara dari Tumini. Kehidupan rumah tangganya semakin mendekatkannya pada dunia mistis.

Pesan Mistis dari Sang Ayah: Korbankan 70 Nyawa Wanita

Klaim Ahmad Suradji atas kekuatannya berasal dari serangkaian mimpi di mana ia mengaku mendapatkan petunjuk dari arwah ayahnya. 

Dalam salah satu mimpinya, sang ayah memberikan "wangsit" atau pesan gaib bahwa untuk memperoleh kesaktian maksimal, Suradji harus mengorbankan 70 nyawa wanita. 

Dengan iming-iming kekuatan supranatural yang lebih kuat, Suradji pun mulai merencanakan pembunuhan massal tersebut.

Korban-korbannya datang kepadanya untuk meminta bantuan, percaya pada reputasinya sebagai dukun yang "sakti." 

Mereka percaya bahwa Suradji dapat membantu menyelesaikan berbagai masalah kehidupan, mulai dari urusan rumah tangga hingga keinginan untuk menjadi lebih cantik atau sukses secara materi. 

Namun, bagi Suradji, para wanita ini hanyalah sarana untuk mencapai tujuannya.

Modus Operandi Pembunuhan sang Dukun Neraka

Para korban, kebanyakan berusia antara 13 hingga 27 tahun, datang ke rumah Suradji untuk mendapatkan bantuan perdukunan. 

Kisah Ahmad Suradji  Dukun dari Neraka , Habisi 42 Wanita Serta Mengisap Air Liur Para Korbannya Demi Kesaktian
Kisah Ahmad Suradji 'Dukun dari Neraka', Habisi 42 Wanita Serta Mengisap Air Liur Para Korbannya Demi Kesaktian
Sumber :
  • youtube.com

 

Suradji akan membawa mereka ke ladang tebu di sekitar rumahnya, tempat ia melancarkan aksinya. 

Di sana, ia memerintahkan korban untuk menggali lubang hingga sebatas pinggang, dan kemudian ia mengubur mereka hidup-hidup, mencekik mereka hingga tewas, lalu mengisap air liur mereka.

Dia percaya bahwa mengisap air liur korbannya akan memberinya kekuatan gaib. 

Setelah korban tewas, Suradji akan mengubur tubuh mereka dengan posisi kepala menghadap ke rumahnya. Menurut kepercayaannya, hal ini akan memperkuat ilmu kebatinannya.

Tindakan keji Ahmad Suradji baru terungkap pada tahun 1997, ketika seorang warga menemukan mayat telanjang seorang wanita di ladang tebu. 

Mayat tersebut teridentifikasi sebagai Sri Kemala Dewi, seorang wanita muda yang dilaporkan hilang.

Awalnya, polisi mencurigai suami Dewi sebagai pelaku, mengingat adanya pertengkaran antara keduanya sebelum Dewi menghilang. 

Namun, penyelidikan lebih lanjut mengarah pada Suradji, setelah seorang saksi mengaku pernah melihat Dewi pergi ke rumah Suradji untuk konsultasi.

Ketika polisi menggeledah rumah Suradji, mereka menemukan barang-barang milik korban, termasuk pakaian dan perhiasan wanita. 

Penemuan ini menguatkan dugaan bahwa Suradji adalah pelaku pembunuhan tersebut. Dalam interogasi, Suradji akhirnya mengakui semua kejahatannya, termasuk pembunuhan terhadap 41 wanita lainnya. 

Dia mengungkapkan bahwa motif di balik pembunuhan ini adalah untuk mendapatkan kekuatan mistis.

Hukuman Mati Dukun AS

Kasus Ahmad Suradji mencengangkan publik Indonesia dan memicu kemarahan luas. Pada 24 April 1998, hakim memutuskan bahwa Suradji harus dihukum mati atas pembunuhan 42 wanita. 

Selama proses hukum, Suradji sempat mengajukan berbagai upaya hukum untuk menghindari eksekusi, termasuk permohonan grasi kepada Presiden Indonesia, namun semua upayanya ditolak.

Di dalam penjara, Ahmad Suradji mengklaim bahwa ia telah bertobat dan meninggalkan ilmu kleniknya. 

Ia bahkan rutin mengikuti pengajian yang diadakan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Tanjung Gusta, Medan. 

Meskipun demikian, permintaan maaf dan pertobatannya tidak mengubah hukuman yang dijatuhkan.

Pada 10 Juli 2008, Ahmad Suradji dieksekusi mati oleh regu tembak Brimob Polda Sumatera Utara. 

Tiga peluru menembus dadanya, mengakhiri hidup sang "Dukun dari Neraka." Jenazahnya segera dikuburkan oleh keluarganya keesokan harinya, tanpa banyak upacara.

Kasus pembunuhan berantai oleh Ahmad Suradji meninggalkan bekas mendalam dalam sejarah kriminal Indonesia. 

Kejahatannya tidak hanya mencengangkan karena jumlah korban yang besar, tetapi juga karena modus operandi yang melibatkan ritual mistis. 

Kasus ini menjadi simbol peringatan bagi masyarakat akan bahaya takhayul dan ilmu hitam yang masih diyakini oleh sebagian orang di beberapa daerah.

Saat ini, kisah Ahmad Suradji sering dibahas dalam berbagai media, termasuk dokumenter, artikel, dan bahkan serial televisi yang menggali kasus-kasus kriminal terkenal di Indonesia. 

Kejahatannya juga menjadi topik yang sering diangkat dalam diskusi tentang peran kepercayaan tradisional dalam mendorong perilaku keji.

Meskipun Ahmad Suradji telah dieksekusi, warisan kegelapannya masih membekas di Sumatera Utara, terutama di Desa Sei Semayang, tempat di mana kejahatan-kejahatannya terjadi. 

Ladang tebu yang menjadi tempat pembunuhan massal tersebut sekarang menjadi lokasi yang dikenal oleh warga sekitar sebagai "ladang kematian." 

Banyak yang masih merasa takut untuk mendekati tempat itu, dan beberapa percaya bahwa tempat tersebut kini dihantui oleh arwah para korban.

Kisah hidup dan kematian Ahmad Suradji terus menjadi pelajaran bagi generasi berikutnya mengenai dampak mengerikan dari kekuatan takhayul dan kejahatan. 

Pembunuhannya menjadi peringatan akan bahayanya ketika kepercayaan mistis dicampur dengan niat jahat, dan menjadi salah satu catatan kelam dalam sejarah kriminal Indonesia. (udn)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Oknum Ketua RT di Maros Diduga Aniaya Warga Akibat Beda Pilihan di Pilkada 2024

Oknum Ketua RT di Maros Diduga Aniaya Warga Akibat Beda Pilihan di Pilkada 2024

Seorang warga berinisial M Nasir melaporkan oknum Ketua RT berinisial KD atas dugaan penganiayaan ke Polres Maros, Sulawesi Selatan.
Hasil Perebutan Juara 3 Livoli Divisi Utama 2024: Bank Jatim Kalahkan TNI AU Electric Tanpa Ampun

Hasil Perebutan Juara 3 Livoli Divisi Utama 2024: Bank Jatim Kalahkan TNI AU Electric Tanpa Ampun

Tim voli putri Bank Jatim berhasil menyabet juara ketiga usai mengalahkan TNI AU Electric di Livoli Divisi Utama 2024 pada Jumat (22/11/2024) malam WIB.
Saat IHSG Alami Penguatan, Saham Sektor Barang Konsumsi Non Primer Justru Makin Loyo, Kenapa?

Saat IHSG Alami Penguatan, Saham Sektor Barang Konsumsi Non Primer Justru Makin Loyo, Kenapa?

IHSG ditutup menguat 54,66 poin atau 0,77 persen ke posisi 7.195,57. 
Warga Tubo Selatan Digegerkan dengan Penemuan Mayat Terapung di Tengah Laut

Warga Tubo Selatan Digegerkan dengan Penemuan Mayat Terapung di Tengah Laut

Mayat yang diketahui berjenis kelamin laki-laki ini ditemukan oleh Nelayan setempat Mohardi, saat tengah mencari ikan sekitar lima mil laut dari bibir Pantai Baturoro, Desa Tubo Selatan. 
Tom Lembong Siap Laporkan Saksi Ahli Kejaksaan Agung atas Kesaksian Palsu di Sidang Praperadilan

Tom Lembong Siap Laporkan Saksi Ahli Kejaksaan Agung atas Kesaksian Palsu di Sidang Praperadilan

Tim Kuasa Hukum Tom Lembong berencana untuk melaporkan dugaan sumpah palsu dari dua saksi ahli dari Kejaksaan Agung (Kejagung) di sidang praperadilan lalu.
Tak Ada Kontrak Politik, Anies Beri Dukungan untuk Pramono-Rano di Pilkada Jakarta

Tak Ada Kontrak Politik, Anies Beri Dukungan untuk Pramono-Rano di Pilkada Jakarta

Eks Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Anies Baswedan, secara terang-terangan menyatakan dukungannya kepada pasangan Pramono Anung dan Rano Karno
Trending
Lupakan Kemenangan atas Arab Saudi, Media Belanda Beri Kabar Buruk untuk Timnas Indonesia Jelang Hadapi Australia pada Maret 2025

Lupakan Kemenangan atas Arab Saudi, Media Belanda Beri Kabar Buruk untuk Timnas Indonesia Jelang Hadapi Australia pada Maret 2025

Jelang hadapi Australia di lanjutan babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia pada Maret 2025 mendatang, media Belanda sampaikan kabar buruk untuk Timnas Indonesia.
Bung Towel Sebut Jay Idzes Kumpulkan Pemain Tanpa Staf hingga Singgung soal Krisis Kepercayaan

Bung Towel Sebut Jay Idzes Kumpulkan Pemain Tanpa Staf hingga Singgung soal Krisis Kepercayaan

Timnas Indonesia berhasil menaklukan Arab Saudi 2-0 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (19/11/2024). 
Tanpa Shin Tae-yong, Jay Idzes Sampai Bilang Begini di Ruang Ganti Jelang Laga Kontra Arab Saudi, Kapten Timnas Indonesia: Ingat Untuk Siapa Kalian Bermain

Tanpa Shin Tae-yong, Jay Idzes Sampai Bilang Begini di Ruang Ganti Jelang Laga Kontra Arab Saudi, Kapten Timnas Indonesia: Ingat Untuk Siapa Kalian Bermain

Suasana ruang ganti Timnas Indonesia penuh semangat setelah Kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes menyampaikan hal ini meskit tanpa Shin Tae-yong. Jay Idzes bilang
3 Legenda Sepak Bola Dunia Turun Gunung Kunjungi Indonesia Usai Laga Timnas Indonesia Kontra Arab Saudi, FIFA Sampai Beri Arahan Untuk...

3 Legenda Sepak Bola Dunia Turun Gunung Kunjungi Indonesia Usai Laga Timnas Indonesia Kontra Arab Saudi, FIFA Sampai Beri Arahan Untuk...

3 Legenda sepak bola dunia kunjungi Indonesia usai laga Timnas Indonesia kontra Arab Saudi. Dennis Wise dari Chelsea, Eric Abidal dari Barcelona, legenda Italia
Tak Perlu Dinaturalisasi, 3 Diaspora Ini Layak Dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia Buat Piala AFF 2024

Tak Perlu Dinaturalisasi, 3 Diaspora Ini Layak Dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia Buat Piala AFF 2024

Tampil di luar negeri dan tak perlu lagi dinaturalisasi, para diaspora ini layak dipanggil Shin Tae-yong untuk perkuat Timnas Indonesia di ajang Piala AFF 2024.
Anak Kesayangan Jose Mourinho Tunda Tawaran Naturalisasi Timnas Indonesia, Pilih Tunggu Dipanggil Belanda Meski Sulit

Anak Kesayangan Jose Mourinho Tunda Tawaran Naturalisasi Timnas Indonesia, Pilih Tunggu Dipanggil Belanda Meski Sulit

Punya garis darah keturunan Indonesia membuat Jayden Oosterwolde menjadi sorotan untuk bergabung membela Timnas Indonesia
Bawa-bawa Asnawi Mangkualam, Coach Justin Tegas Tak Restui Keinginan Rizky Ridho untuk Main di Liga Thailand: Lu Kalau Bisa Jangan...

Bawa-bawa Asnawi Mangkualam, Coach Justin Tegas Tak Restui Keinginan Rizky Ridho untuk Main di Liga Thailand: Lu Kalau Bisa Jangan...

Coach Justin nyatakan ketidaksetujuannya pada Rizky Ridho yang ingin berkarier di Liga Thailand. Singgung performa menurun Asnawi Mangkualam yang melempem.
Selengkapnya
Viral