Pada tahun 2007, ia berhasil menyelesaikan studinya dan meraih gelar sarjana seni rupa dengan peminatan dalam desain busana.
Setelah lulus, Didit kembali ke Jakarta dengan niat tinggal hanya selama tiga bulan untuk menyusun portofolio yang diharapkan bisa membantunya mendapatkan pekerjaan di rumah mode besar.
Namun, rencana ini berubah ketika teman-temannya langsung membeli koleksi desain pertamanya.
Keberhasilan ini membuat Didit tinggal lebih lama di Indonesia dan akhirnya memutuskan untuk mendirikan rumah mode sendiri daripada bekerja untuk rumah mode lain.
*Didit Prabowo 'From Jakarta to Paris'
Perjalanan karier Didit semakin bersinar ketika seorang temannya yang bekerja sebagai humas di Paris mencoba memperkenalkan karyanya ke rumah mode Elie Saab.
Namun, teman tersebut justru menyarankan Didit untuk tampil di ajang Paris Couture Week 2010, karena ia melihat potensi besar dalam karya Didit.
Meski sempat ragu, Didit akhirnya memberanikan diri untuk memamerkan 45 koleksi busananya di Paris. Tidak disangka, hasilnya sangat positif.
Banyak pengunjung yang menyukai desainnya, dan sejak itu, Didit rutin mengikuti ajang Paris Couture Week, menempatkan dirinya di antara jajaran desainer top dunia.
Penampilan Didit di Paris Couture Week membuatnya semakin mantap menetap di Paris dan fokus pada kariernya sebagai desainer internasional.
Load more