LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Kabar Serda Ucok Terkini
Sumber :
  • YouTube

Masih Ingat Serda Ucok? Anggota Kopassus yang Balas Dendam dan Habisi Nyawa Preman di Lapas Cebongan, Nasibnya Sekarang...

Masih ingat Serda Ucok? Anggota Kopassus yang balas dendam dan habisi nyawa preman di Lapas Cebongan, begini kabarnya sekarang...

Selasa, 22 Oktober 2024 - 19:03 WIB

tvOnenews.com - Kisah Serda Ucok balas dendam habisi nyawa preman di Lapas Cebongan pernah menghebohkan publik pada masanya.

Pada tahun 2013 lalu, terjadi pembunuhan sadis prajurit Kopassus Serka Heru Santoso oleh segerombolan preman di Hugo's Cafe.

Peristiwa terjadi pada 19 Maret 2013 sekitar pukul 02.30 WIB, di Hugo's Cafe, Jalan Adisucipto Sleman, Yogyakarta.

Merinding, Begini Kronologis Lengkap Aksi Kopassus Serang Lapas Cebongan Demi Bantai Segerombolan Preman, Dipimpin Serda Ucok
Merinding, Begini Kronologis Lengkap Aksi Kopassus Serang Lapas Cebongan Demi Bantai Segerombolan Preman, Dipimpin Serda Ucok
Sumber :
  • Istimewa

 

Baca Juga :

Saat itu, Dicky Ambon, preman yang dikenal sangat sadis sedang berada di kafe tersebut bersama dengan segerombolan gengnya.

Kebetulan, di kafe tersebut juga ada dua anggota Kopassus, Heru dan Allen yang sedang berkunjung.

Tidak ada yang tahu pasti akar permasalahan mereka, dua anggota Kopassus Heru dan Allen didatangi oleh segerombolan preman Dicky Ambon cs.

Namun, diduga permasalahan muncul ketika Heru dan Dicky bersenggolan di ujung meja bar.

Setelah terjadi cekcok, akhirnya perkelahian pun tak terelakkan.

Keributan terus berlanjut hingga puncaknya ketika Dicky Ambon dan rekannya, Dedi, memukulkan botol minuman keras ke kepala Heru.

Preman-preman itu juga menusuk dada kiri Heru menggunakan pecahan botol. Namun dalam versi lain, Dedi menusuk korban menggunakan badik.

Bukannnya berhenti melihat korban terkapar, segerombolan preman itu masih melanjutkan aksinya.

Rekan Heru dan beberapa orang yang berusaha melerai perkelahian tersebut pun tidak membuahkan hasil.

Akhirnya Heru dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.

Informasi gugurnya Serka Heru pun sampai di telinga para anggota Kopassus, termasuk Serda Ucok.

Serda Ucok akhirnya mulai mengumpulkan fakta tentang preman yang mengeroyok Serka Heru secara tragis.

Setelah fakta-fakta dihimpun, diketahui fakta bahwa salah satu preman yang mengeroyok Serka Heru adalah Dicky Ambon atau yang memiliki nama lengkap Hendrik Benyamin Angel Sahetapi.

Dicky Ambon ternyata memang seorang pembunuh dan pemerkosa.
 

Operasi Balas Dendam di Lapas Cebongan 

Serda Ucok dan rekan-rekannya yang berjumlah 12 anggota prajurit TNI akhirnya menyusun strategi balas dendam kepada pelaku pembunuhan Serka Heru.

Tepatnya Sabtu, 23 April 2013, 12 anggota Kopassus tersebut menuju lapas Cebongan lengkap dengan persenjataan.

Dengan menggunakan penutup muka dan rompi, para anggota TNI itu dengan sekejap menguasai gedung lapas.

Tak butuh waktu lama, para anggota juga langsung mengetahui lokasi sel Dicky Ambon ditahan.xr

Begitu sampai di ruang tahanan, Serda Sugeng dan Koptu Kodik berjaga, sementara Serda Ucok masuk ke dalam sel dengan menenteng senjata AK-47.

"Yang bukan kelompok Dicky minggir," ucap Serda Ucok.

Mendengar ucapan tersebut, para napi langsung memisahkan diri hingga tersisa tiga orang di bagian kanan.

Tiga orang tersebut terlihat ketakutan dan mengangkat tangan.

Namun, tanpa sepatah kata senjata AK-47 langsung menyalak dan menewaskan tiga orang tersebut.

Setelahnya, senjata yang dibawa Serda Ucok itu pun macet. Ia kemudian ke luar untuk menukarkan senjata kepada rekannya yang masuk kembali untuk mencari satu pelaku yang tersisa.

"Di mana pelaku satunya lagi?" tanya Serda Ucok.

Puluhan napi pun menyingkir dan menyisakan satu orang pelaku bernama Ade yang berdiri gemetar di dekat pintu kamar mandi.

Tanpa ampun, Serda Ucok langsung menyelesaikan misinya dan seketika Ade pun tewas.

Anggota kopassus kemudian mengambil rekaman CCTV untuk menghilangkan bukti.

Seluruh aksi tersebut berlangsung kurang lebih hanya 10-15 menit.

Waktu yang singkat tersebut menunjukkan bahwa para pelaku adalah orang-orang terlatih.

Penyerangan di lapas Cebongan tersebut langsung menjadi headline di berbagai media massa.

Hingga berjalan seminggu, pihak kepolisian masih mendalami siapa pelaku penyerangan tersebut.

Akhirnya pihak TNI menunjukkan hasil investigasi di minggu kedua dan ditemukan bahwa penyerang di lapas Cebongan adalah anggota Kopassus.

Serda Ucok sebagai dalang dari penyerangan tersebut divonis 11 tahun penjara.

Sementara Serda Sugeng divonis 8 tahun penjara, dan Koptu Kodik 6 tahun penjara.
 

Kabar Terbaru Serda Ucok

Setelah menjalani hukuman selama 11 tahun, Serda Ucok akhirnya bisa menghirup udara bebas.

Beberapa waktu lalu, berhembus kabar bahwa Serda Ucok bergabung kembali bergabung ke satuan Kopassus.

Tepatnya satuan telik sandi atau intelijen di Grup 3/Sandhi Yudha yang bermarkas di Cijantung, Jakarta Timur.

Namun, kabar bergabungnya Serda Ucok tersebut belum terkonfirmasi kebenarannya.

Satuan Kopassus ini diketahui memiliki spesifikasi tugas perang rahasia 'Clandestine Operation'.

Termasuk kemampuan dalam intelijen tempur atau combat intell dan counter isurgency (kontra pemberontakan).

Pasukan ini sudah malang-melintang di berbagai operasi baik dalam maupun luar negeri.

Salah satu operasi yang sukses adalah saat melakukan operasi rahasia di Belanda.

Belum lama ini, muncul foto Serda Ucok bertemu dengan ulama kondang, Gus Miftah.

Tahun 2021 lalu juga sempat tersebar foto Serda Ucok tampak duduk dan tersenyum dengan seorang pria di depan pintu.

Di belakang Serda Ucok terdapat tulisan Aula Satya Kartika.

Diketahui, Aula Satya Kartika berada di Kodim 0703/Cilacap, Jl Jenderal Sudirman No.D-1 Cilacap.

Meski tidak menggunakan seragam TNI, Serda Ucok tetap dikenali oleh netizen.

Sayangnya foto tersebut kini sudah dihapus oleh pemilik akun. (gwn)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Marselino Ferdinan Bikin Heboh di Inggris, Suporter Oxford United Siapkan Nyanyian Khusus untuk sang Bintang Timnas Indonesia

Marselino Ferdinan Bikin Heboh di Inggris, Suporter Oxford United Siapkan Nyanyian Khusus untuk sang Bintang Timnas Indonesia

Marselino Ferdinan mencuri perhatian usai membawa Timnas Indonesia mengalahkan Arab Saudi. Suporter Oxford United tak sabar menantikan debutnya di Liga Inggris.
Nikah Diam-diam, Mahar Ayus untuk Nissa Sabyan Jadi Sorotan Netizen Singgung Perselingkuhan Keduanya: Murah Banget!

Nikah Diam-diam, Mahar Ayus untuk Nissa Sabyan Jadi Sorotan Netizen Singgung Perselingkuhan Keduanya: Murah Banget!

Kabar pernikahan Nissa Sabyan dan Ayus Sabyan tengah menjadi sorotan publik. Namun netizen gagal fokus pada mahar yang diberikan Ayus kepada Nissa Sabyan.
Semakin Mengkhawatirkan, Anak 10 Tahun Turut Terlibat Pusaran Judi Online

Semakin Mengkhawatirkan, Anak 10 Tahun Turut Terlibat Pusaran Judi Online

Menteri Politik dan Keamanan, Budi Gunawan mengungkap jika pusaran judi online di Indonesia telah sampai pada tahap darurat.
Tak Perlu Dinaturalisasi, 3 Diaspora Ini Layak Dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia Buat Piala AFF 2024

Tak Perlu Dinaturalisasi, 3 Diaspora Ini Layak Dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia Buat Piala AFF 2024

Tampil di luar negeri dan tak perlu lagi dinaturalisasi, para diaspora ini layak dipanggil Shin Tae-yong untuk perkuat Timnas Indonesia di ajang Piala AFF 2024.
FIFA Ramal Marselino Ferdinan Tampil Garang Lagi saat Timnas Indonesia Lawan Australia dan Bahrain hingga Sebut Garuda akan Lolos Piala Dunia 2026 jika...

FIFA Ramal Marselino Ferdinan Tampil Garang Lagi saat Timnas Indonesia Lawan Australia dan Bahrain hingga Sebut Garuda akan Lolos Piala Dunia 2026 jika...

FIFA memprediksi Marselino Ferdinan akan tampil bersinar lagi saat Timnas Indonesia melawan Australia dan Bahrain hingga menyebut Garuda bisa lolos ke Piala Dunia 2026.
Diperiksa Kejagung, Ini Status Terbaru Hakim Ad Hoc MA Dipusaran Kasus Suap Vonis Bebas Ronald Tannur

Diperiksa Kejagung, Ini Status Terbaru Hakim Ad Hoc MA Dipusaran Kasus Suap Vonis Bebas Ronald Tannur

Kejaksaan Agung (Kejagung) masih terus mendalami kasus suap dan gratifikasi vonis bebas Gregorius Ronald Tannur terhadap tiga hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. Teranyar, Kejagung memeriksa dua orang saksi pada hari ini, Rabu, 20 November 2024.
Trending
Jay Idzes Kumpulkan Pemain Tanpa Staf Jadi Bukti Krisis Kepercayaan Timnas Indonesia pada Shin Tae-yong

Jay Idzes Kumpulkan Pemain Tanpa Staf Jadi Bukti Krisis Kepercayaan Timnas Indonesia pada Shin Tae-yong

Timnas Indonesia berhasil menaklukan Arab Saudi 2-0 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (19/11/2024). 
Meski Menang dari Arab Saudi, Bung Towel Tetap Minta Shin Tae-yong Mundur

Meski Menang dari Arab Saudi, Bung Towel Tetap Minta Shin Tae-yong Mundur

Meski menang melawan Arab Saudi, Bung Towel tetap pada pendiriannya bahwa Shin Tae-yong harus mundur sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia. 
Anggap Remeh, Media Asing Sebut Piala Dunia 2026 Masih Terlalu Cepat bagi Timnas Indonesia

Anggap Remeh, Media Asing Sebut Piala Dunia 2026 Masih Terlalu Cepat bagi Timnas Indonesia

Skuad Garuda -julukan Timnas Indonesia- menang meyakinkan 2-0 lewat brace Marselino Ferdinan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Selasa 19 November.
Ketat! Perebutan Posisi Runner-Up Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026, Media Jepang Puji Timnas Indonesia yang Paling Menonjol, Katanya... 

Ketat! Perebutan Posisi Runner-Up Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026, Media Jepang Puji Timnas Indonesia yang Paling Menonjol, Katanya... 

Timnas Indonesia mendapat apresiasi luar biasa dari media Jepang, atas performanya di Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, katanya...
Agar Orang Tua Selamat dari Siksa Kubur Mulai Rutinkan Dua Amalan Pamungkas ini di Waktu Shalat, Kata Buya Yahya

Agar Orang Tua Selamat dari Siksa Kubur Mulai Rutinkan Dua Amalan Pamungkas ini di Waktu Shalat, Kata Buya Yahya

Buya Yahya membagikan dua amalan paling dahsyat dilakukan anak saleh pada waktu shalat sebagai upaya menyelamatkan orang tua meninggal dunia dari siksa kubur.
Beda Kelas! Saat Marselino Ferdinan Bersinar di Timnas Indonesia, Starboy Malaysia yang Dianggap Lebih Jago Ini Malah Dihukum Berat

Beda Kelas! Saat Marselino Ferdinan Bersinar di Timnas Indonesia, Starboy Malaysia yang Dianggap Lebih Jago Ini Malah Dihukum Berat

Marselino Ferdinan membuktikan diri lebih hebat dari bintang muda Malaysia, Arif Aiman setelah membantu Timnas Indonesia meraih kemenangan atas Arab Saudi.
Dua Kelompok Warga Bentrok di Jakarta Timur, Saling Serang Gunakan Senjata Tajam dan Bambu

Dua Kelompok Warga Bentrok di Jakarta Timur, Saling Serang Gunakan Senjata Tajam dan Bambu

Jakarta, tvOnenews.com — Bentrokan antar kelompok warga terjadi di Jalan I Gusti Ngurah Rai yang tak jauh dari kawasan perlintasan Kereta Api Stasiun Buaran, Jakarta Timur pada Kamis (21/11/2024) malam.
Selengkapnya
Viral