tvOnenews.com - Kedekatan antara Sarwendah dengan anak angkatnya, Betrand Peto, telah menjadi topik hangat yang memicu reaksi publik terutama usai bercerai dengan Ruben Onsu.
Tak sedikit netizen menilai bahwa hubungan keduanya terlalu intens untuk seorang ibu dan anak angkat.
Namun, mantan istri dari Ruben Onsu itu menanggapi dengan bijak, dan menegaskan bahwa kedekatannya dengan Onyo merupakan bentuk kasih sayang yang tulus.
Dalam sebuah wawancara dengan Maia Estianty di kanal YouTube-nya, Sarwendah blak-blakan mengungkapkan sisi emosional dari hubungannya dengan Onyo.
Ia menyatakan bahwa love language atau bahasa cinta yang ia dan Onyo miliki adalah 'physical touch', atau sentuhan fisik.
Sikap tersebut kerap ditunjukkannya melalui pegangan tangan, pelukan, atau sekadar bersentuhan saat bercengkerama bersama.
Bentuk kasih sayang ini, menurut Sarwendah, adalah hal wajar dan bagian dari budaya cinta dalam keluarganya.
Sejak Betrand Peto resmi diangkat menjadi anak oleh Sarwendah dan Ruben Onsu pada 2019, kedekatan mereka tidak luput dari sorotan publik.
Netizen seringkali menilai kemesraan di antara mereka sebagai sesuatu yang tidak biasa, bahkan cenderung terlalu dekat.
Namun, setelah sekian lama memilih diam dan mengabaikan komentar miring, Sarwendah akhirnya angkat bicara.
Di hadapan Maia Estianty, ia mengaku sedih dengan tuduhan yang ia anggap tidak berdasar.
“Yang membicarakan aku dengan anak aku hubungannya berbeda, bukan seperti ibu dengan anak, itu paling menyakitkan, posisi aku paling susah,” ungkap Sarwendah dengan jujur dalam wawancara tersebut.
Bagi Sarwendah, komentar negatif ini justru membawa dampak yang menyakitkan dan mengganggu, tidak hanya bagi dirinya tetapi juga untuk Betrand.
Ia merasa tudingan ini semakin memperburuk hubungan mereka, membuat Betrand menjadi lebih tertutup dan canggung dalam menunjukkan kasih sayangnya.
Bagi Sarwendah, 'physical touch' atau sentuhan fisik adalah bahasa cinta yang mendalam, bukan hanya antara dirinya dan Betrand, tetapi juga di keluarganya yang lain.
Sentuhan fisik ini memberikan rasa aman dan nyaman bagi Betrand, terutama mengingat latar belakang kehidupan masa kecilnya yang penuh tantangan.
Menurut psikolog Gary Chapman, physical touch adalah salah satu dari lima bahasa cinta yang dapat mempererat hubungan dalam keluarga.
Sentuhan fisik seperti berpegangan tangan atau memeluk adalah cara yang alami untuk mengekspresikan cinta dan dukungan kepada anak-anak.
Terutama bagi mereka yang melalui masa-masa sulit dalam hidupnya . Sarwendah mengungkapkan bahwa ia ingin memberikan kenyamanan maksimal kepada Betrand, meskipun di sisi lain ia harus menghadapi berbagai anggapan miring.
“Saat pertama kali Onyo datang, dia itu anak yang pemalu. Kita berusaha memberikannya kenyamanan, memberinya pelukan, kasih sayang, jadi apa yang orang lihat sekarang itu adalah hasil dari usaha kami memberikan tempat yang aman untuk dia,” ujar mantan personil Cherrybelle itu pada Maia.
Kendati demikian, komentar negatif dari publik ternyata beberapa waktu lalu sempat berdampak pada kesehatan mental Betrand Peto.
Sarwendah mengungkapkan bahwa ia bahkan sampai harus berkonsultasi dengan psikolog untuk membantu Betrand mengelola stres yang muncul akibat serangan netizen.
Menurutnya, komentar-komentar yang sering menyudutkan Betrand justru membuat anaknya tersebut menjadi tidak nyaman dan mulai menjaga jarak darinya.
“Kalau kita jalan gimana, sih, Bun? Kita jalan sama anak, gandeng (tangan), wajar, nggak? Sampai (Betrand) nggak berani, Bun. Gandeng tangan gini, (Betrand) langsung kaget gitu kayak 'jangan deket, jangan deket,’” tutur Sarwendah kepada Maia, menunjukkan betapa dampak dari komentar netizen itu membuat Betrand merasa canggung .
Sarwendah menyadari bahwa ada kesalahpahaman publik mengenai cara ia menunjukkan kasih sayang kepada Betrand.
Namun, ia berharap agar publik dapat menghargai cara setiap keluarga dalam menunjukkan cinta dan kasih sayang.
Bagi Sarwendah, memberikan kehangatan melalui pelukan atau sentuhan adalah wujud nyata cinta dan bukan sesuatu yang seharusnya dipandang aneh.
Ia menganggap bahwa setiap keluarga memiliki caranya masing-masing untuk menunjukkan kasih sayang, dan hal tersebut seharusnya dipandang sebagai hal yang positif, bukan sebaliknya.
Sarwendah juga berharap bahwa masyarakat dapat memahami dan berhenti menghakimi cara setiap orang membangun hubungan dengan anggota keluarganya.
Dalam sebuah wawancara terpisah, Ruben Onsu juga pernah mengungkapkan bahwa Sarwendah sangat melindungi Betrand dan ingin selalu memastikan anaknya merasa diterima dengan sepenuh hati .
Kedekatan Sarwendah dengan Betrand Peto menunjukkan bahwa hubungan orang tua dan anak dapat dibangun dengan berbagai bentuk ekspresi cinta, yang tentunya bervariasi dalam setiap keluarga.
Melalui bahasa cinta berupa sentuhan fisik, Sarwendah berupaya memberikan kenyamanan dan rasa aman kepada Betrand, meski harus menghadapi berbagai anggapan yang muncul.
Dengan sikap penuh kasih dan pengertian, Sarwendah berharap dapat terus mendampingi Betrand dalam perjalanan hidupnya dengan damai, tanpa gangguan dari opini negatif yang sering muncul di media sosial. (udn)
Load more