Dari berjualan sayur keliling hingga berhutang, Surati tak pernah menyerah untuk mendukung mimpi Arhan menjadi pesepakbola profesional.
Surati mengenang, saat Arhan masih berlatih di SSB Terang Bangsa, Blora, setiap kali mengikuti turnamen, biaya yang dibutuhkan sering kali membuat mereka kewalahan.
Namun, berkat tekad dan cinta yang besar, Surati selalu menemukan cara untuk memenuhi kebutuhan Arhan, bahkan sampai membelikan sepatu sepak bola murah yang sayangnya langsung rusak ketika pertama kali dipakai.
Meski demikian, semangat Arhan tak pernah surut. Ia tetap gigih berlatih dan berkompetisi meski harus bermain dengan perlengkapan seadanya.
Load more