tvOnenews.com - Kedekatan antara Sarwendah dan Betrand Peto menuai sorotan dari netizen di media sosial. Pasalnya, mereka diketahui sebagai ibu dan anak angkat.
Betrand telah diadopsi oleh Ruben Onsu dan Sarwendah sejak masih usia remaja, yakni 13 tahun. Dengan demikian, ia pun resmi menjadi anak sulung dari keluarga tersebut.
Ruben dan Sarwendah sudah menikah sejak tahun 2013 lalu. Keduanya mengikat janji suci pernikahan dan menggelar resep di Pulau Dewata, Bali.
Dari pernikahan tersebut mereka dikaruniai dua orang putri bernama Thalia dan Thania yang lahir di tahun 2015 dan 2019.
Sayangnya, pernikahan tersebut harus 'bubar jalan' setelah kurang lebih 1 dekade. Pada Juni 2024 lalu, Ruben mengejutkan publik dengan gugatan perceraian kepada Sarwendah yang ia ajukan ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.
Proses perceraian pun berlangsung selama kurang lebih 3 bulan, hingga akhirnya Majelis Hakim PN Jakarta Selatan mengabulkan gugatan tersebut. Ruben dan Sarwendah resmi bercerai pada 24 September 2024 lalu.
Namun, di tengah-tengah proses perceraian keduanya, isu tak sedap menerpa mengenai alasan Ruben ingin bercerai dari wanita yang telah melahirkan dua orang putri untuknya itu.
Salah satu isunya adalah mengenai 'kemesraan' tak wajar yang kerap diperlihatkan Sarwendah dengan putra angkatnya. Hal itulah yang disebut-sebut menjadi alasan Ruben memilih berpisah dari wanita tersebut.
Tak cuma dari netizen, 'kemesraan' yang diumbar oleh Sarwendah dan Betrand ke publik pun sampai membuat psikolog Lita Gading angkat bicara.
"Jangan sampai kalian berfokus kepada satu ajaran agama saja. Agama islam itu tidak membolehkan kita berdekatan dengan bukan muhrimnya. Namun, kan, Sarwendah dengan Onyo beda, bukan muslim," ujar Lita Gading, dilansir kanal YouTube miliknya pada Selasa (19/11/2024).
Lita juga mengatakan agar netizen mengambil sisi positifnya saja. Sebab, mungkin saja di agama yang dianut oleh Sarwendah dan Betrand tidak dipermasalahkan soal physical touch yang kerap dilakukan keduanya.
"Mohon maaf kalau saya salah. Barangkali di agama lain tidak seperti agama kita (Islam) yang tidak membolehkan hal tersebut. Jadi, menurut saya kalian (netizen) ambil sisi positifnya aja, deh," ujarnya.
Psikolog lulusan Universitas Langnan, Hongkong tersebut menilai jika kedekatan Betrand, terutama kepada Sarwendah, dikarenakan cowok tersebut sudah diadopsi sedari kecil.
"Kan sudah diasuh oleh Sarwendah dari kecil jadi kedekatan mereka itu sudah sangat akrab dan sudah saling menyayangi satu sama lain. Jadi, rasa sayang dan rasa keterikatan dia sudah seperti ibu dan anak kandung," jelasnya.
Dengan tegas, Lita meminta kepada Ruben Onsu dan Sarwendah, sebagai orangtua angkat Betrand Peto, untuk memberitahu soal adab ataupun nilai-nilai tertentu, agar Onyo tidak terlalu mengumbar kedekatannya dengan sang bunda di ruang publik.
Hal ini mengingat, apa yang dilakukan Onyo adalah sesuatu yang tak lazim terjadi di tengah-tengah masyarakat Indonesia yang mayoritas menganut agama Islam.
"Harusnya Onyo diberikan nilai-nilai atau adab-adab, bahwa barangkali tidak mengekspos lagi apa yang dianggap tidak normal, tidak lazim di mata masyarakat, yang notabenenya di Indonesia itu adalah Muslim sebagian besar. Jadi, dianggap ini (kedekatannya) adalah hal yang kurang etis di mata masyarakat," jelas Lita gading.
Psikolog pecinta warna ungu itu juga kembali menegaskan, agar Ruben dan Sarwendah lebih mengajarkan Betrand Peto mengenai nilai-nilai dan etika berlaku di depan umum.
"PR-nya, ibu dan bapak, Ruben dan Sarwendah, memberikan nilai-nilai secara etika, bagaimana dia berperilaku di depan umum, barangkali memposting, agar lebih diperhatikan lagi. Supaya tidak memberikan satu kontroversi, bahwa itu adalah dalam tanda kutip penyimpangan perilaku," jelasnya. (ism)
Load more