Pada suatu hari, mereka harus membeli sepatu baru untuk Arhan.
Lantaran keterbatasan dana, ia hanya mampu membeli sepatu murah seharga Rp25 ribu.
“Pernah tak beliin sepatu murah, tapi sekali pakai langsung jebol,” katanya sambil tertawa kecil.
Meski kecewa, ia tetap berusaha mencari uang tambahan untuk membeli sepatu yang lebih layak agar Arhan tetap bisa bermain dengan baik.
Demi mengasah kemampuan sepak bolanya, Arhan rutin mengikuti latihan di Sekolah Sepak Bola (SSB) yang jaraknya sekitar 12 kilometer dari rumahnya.
Kegiatan tersebut diadakan tiga kali dalam seminggu. Ayah Arhan, dengan setia mengantar jemput anaknya meski kondisi mereka saat itu serba terbatas.
“Kalau nggak diantar menangis. Padahal di rumah sedang hujan. Ya akhirnya diantar. Semangat dia di sepak bola begitu tinggi,” cerita Surati.
Load more