tvOnenews.com - Nama Thom Haye belakangan mencuri perhatian publik. Pemain berdarah Indonesia-Belanda ini kerap menjadi sorotan lantaran terlihat lebih bahagia ketika membela skuad Garuda.
Netizen Indonesia bahkan sempat mengomentari performanya di Almere City yang dianggap jauh lebih mencolok dibanding rekan setimnya, hingga dijuluki "penggendong klub."
Selain itu, ekspresi Thom Haye saat bersama klubnya dinilai kurang antusias, dan beberapa kali ia terlihat kesal atau frustrasi dengan situasi tim.
Hal ini sangat berbeda ketika ia berbicara soal pengalamannya di Timnas Indonesia.
Dalam suatu kesempatan, Thom Haye dengan antusias berbagi cerita tentang atmosfer luar biasa stadion, hingga tradisi menyanyikan lagu Tanah Airku.
Tradisi menyanyikan lagu Tanah Airku selepas pertandingan telah menjadi kebiasaan baru bagi Timnas Indonesia, terutama saat berlaga di kandang.
Lagu karya Saridjah Niung atau lebih dikenal sebagai Ibu Sud, menjadi simbol kebanggaan dan cinta tanah air yang dinyanyikan bersama ribuan suporter di stadion.
Thom Haye mengaku bahwa momen menyanyikan Tanah Airku adalah salah satu pengalaman paling berkesan baginya.
Ia tak sungkan menyebut lagu tersebut sangat indah, baik dari segi melodi maupun maknanya.
“Itu adalah momen spesial ketika kami membentuk lingkaran dan menyanyikan Tanah Airku. Lagu ini berbicara tentang cinta dan rasa bangga terhadap negara,” ungkap Thom Haye dilansir dari podcast The Haye Way.
Baginya, tradisi ini tidak hanya menciptakan kedekatan emosional antara pemain, pelatih, dan suporter, tetapi juga menjadi pengingat bahwa hasil pertandingan bukanlah segalanya.
“Menang atau kalah, tidak jadi persoalan. Kami akan tetap selalu bersama-sama,” tambahnya.
Tidak hanya lagu kebangsaan, atmosfer pertandingan Timnas Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) juga meninggalkan kesan mendalam bagi Thom Haye.
Pemain berusia 29 tahun ini bahkan menyebut suasana stadion sebagai salah satu yang terbaik yang pernah ia alami.
“Ketika bermain di SUGBK, saya hampir tidak bisa mendengar suara rekan setim saya karena begitu ramai. Rasanya luar biasa berada di tengah atmosfer yang seperti itu,” katanya.
Ia mengenang salah satu momen spesifik saat melawan Arab Saudi.
Namun, ia berusaha merebutnya kembali dan berhasil, yang kemudian berujung pada gol pembuka untuk Timnas.
“Saat bola saya dicuri, saya langsung mengejarnya lagi dan berhasil mendapatkannya. Tak lama setelah itu, gol pertama terjadi,” ujarnya.
Setelah gol tersebut, Haye mengaku rekan-rekannya, Jay Idzes dan Rizky Ridho, mencoba memperingatkannya tentang posisi pemain lawan.
Namun, suara mereka tenggelam di tengah gemuruh suporter.
“Jay dan Ridho berteriak kepada saya, tapi saya tidak dengar sama sekali. Saya bilang, ‘Sumpah, saya tidak dengar!’” kenangnya.
Bagi Thom Haye, kesempatan membela Timnas Indonesia bukan sekadar bagian dari karier sepak bolanya, tetapi juga perjalanan pribadi untuk lebih memahami akar budayanya.
Tradisi seperti menyanyikan Tanah Airku dan dukungan suporter yang tak henti-hentinya membuat ia merasa benar-benar diterima sebagai bagian dari Indonesia.
Kebahagiaan Haye bersama Timnas Indonesia juga tampak dari setiap penampilannya di lapangan.
Ia bermain dengan penuh semangat, mencurahkan seluruh kemampuannya, dan berusaha menjadi pemain kunci dalam setiap pertandingan.
Thom Haye telah menemukan kebahagiaan yang berbeda ketika membela skuad Garuda.
Tidak heran jika ia semakin dicintai oleh netizen Indonesia yang mengapresiasi dedikasinya.
Momen-momen seperti menyanyikan Tanah Airku bersama, bagi Haye, adalah pengalaman tak terlupakan yang mengukuhkan rasa bangganya sebagai bagian dari Timnas Indonesia. (adk)
Load more