tvOnenews.com - Pemain Timnas Indonesia asal Belanda Ragnar Oratmangoen mengaku tidak terlalu menyukai Jakarta setelah beberapa kali datang ke ibu kota negara.
Ragnar Oratmangoen mengakui bahwa ada beberapa alasan kuat yang melatarbelakangi dirinya tidak menyukai suasana di Jakarta, tempat Timnas Indonesia bertanding.
Seperti diketahui, sejumlah pemain keturunan Eropa yang kini membela Timnas Indonesia pasti bakal mengunjungi Jakarta, baik untuk mengurus dokumen atau bertanding di Stadion GBK.
Bahkan tidak sedikit dari mereka yang mengakui kalau baru pertama kali menginjakkan kaki di Jakarta setelah memperkuat Timnas Indonesia.
Hal ini dimaklumkan lantaran banyak dari pemain keturunan tersebut yang lahir dan tumbuh besar di Eropa karena keluarga mereka kini telah menetap di sana.
Tak terkecuali Ragnar Oratmangoen, pemain asal Belanda yang baru menginjakkan kaki di Indonesia setelah disumpah sebagai WNI pada Maret 2024 silam.
Sebagai informasi, kakek dan nenek di pihak ayah Ragnar Oratmangoen berasal dari Maluku. Mereka merantau ke Belanda pada tahun 1950-an.
Maka dari itu, ketika Ragnar Oratmangoen menjalani debut bersama Timnas Indonesia, keluarga besarnya yang berasal dari Maluku turut berbahagia.
Apalagi beberapa waktu lalu, pemain klub Belgia FCV Dender itu datang berkunjung ke kampung halaman ayahnya di Maluku seusai membela Timnas Indonesia.
“Sebagian keluarga saya tinggal di Indonesia. Bagi mereka, sungguh luar biasa seorang Oratmangoen bermain di tim nasional,” katanya.
Di sisi lain, Ragnar Oratmangoen ternyata pernah mengungkapkan uneg-unegnya seputar pandangannya terhadap negara Indonesia.
Mengutip dari siniar Sport77 Official, Ragnar Oratmangoen bercerita banyak tentang kesannya setelah kini mempunyai kewarganegaraan Indonesia.
Namun tak disangka, di tengah pembicaraan dengan pembawa acara, Ragnar Oratmangoen mengakui kalau ia tidak terlalu suka berada di Jakarta.
Padahal kita tahu bahwa sebelumnya Ragnar Oratmangoen sangat senang dengan atmosfer yang diberikan suporter Timnas Indonesia saat berlaga di Stadion GBK, Jakarta.
“Ada lebih dari 70.000 penonton pada pertandingan kandang di ibu kota Jakarta,” kata Ragnar dikutip dari Omroep Brabant.
Usut punya usut, Ragnar Oratmangoen ternyata tidak terlalu suka menetap di Jakarta karena kemacetan yang tak pernah ia lihat sebelumnya di Belanda.
“Bagaimana soal Jakarta? Apakah kamu suka?” tanya host Mamat Alkatiri.
“Tidak,” jawab tegas Ragnar Oratmangoen di siniar Sport77 Official.
“Kemacetan ya pasti?,” tanya Mamat lagi.
“Iya itu salah satunya, tapi di sini juga susah untuk mendapatkan (sinar) matahari,” lanjutnya.
Menurut Goodstats, Jakarta menjadi kota dengan lalu lintas terpadat ke-10 di dunia pada bulan Juni 2024 lalu sekaligus sebagai satu-satunya wakil Asia Tenggara.
Bahkan menurut laporan situs tersebut, rata-rata butuh waktu selama 23 menit 20 detik untuk menempuh jarak 10 km untuk berkendara di Jakarta.
Sebaliknya, kota asal Ragnar Oratmangoen di Belanda seperti ibu kota Amsterdam justru tidak masuk ke dalam kota dengan lalu lintas terpadat di dunia.
Ini karena biasanya orang-orang di Belanda lebih mengandalkan jenis transportasi umum ataupun memilih untuk bersepeda ketika hendak pergi ke suatu tempat.
(han)
Load more