“Sok banget tangannya. Ga nyaman gw liatnya, kayak terpaksa dan terintimidasi si bapak,” ujar seorang pengguna media sosial.
“Niat bercanda tapi salah dipersepsikan? Katanya *Gus* tapi becandanya jelek banget. Malu sama ilmu agamanya,” tulis yang lain.
Sebagai tokoh agama, tutur kata dan sikap Miftah Maulana selalu menjadi sorotan publik.
Candaan yang mungkin terasa biasa dalam lingkungan tertentu bisa saja dianggap tidak pantas oleh masyarakat luas.
Permintaan maaf Miftah patut diapresiasi sebagai langkah untuk memperbaiki hubungan dan meredakan situasi.
Ke depan, kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi Miftah dan tokoh agama lainnya untuk lebih berhati-hati dalam berbicara, terutama saat berinteraksi dengan masyarakat kecil.
Sebab, dakwah bukan hanya soal menyampaikan ajaran agama, tetapi juga menunjukkan sikap empati dan menghormati sesama manusia. (adk)
Load more