Banyumas, Jawa Tengah - Pecinta atau kolektor keris sering mengadakan acara pertemuan atau sekedar berkumpul non formal. Acara seperti itu digelar baru-baru ini, di salah satu rumah anggota komunitas di Desa Pamijen, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas.
"Bagi kami, keris bukan sekedar senjata, tetapi lebih ke karya seni dan budaya yang memiliki makna dalam. Dalam sebilah keris, ada pesan moral yang disampaikan Sang Mpu kepada pemiliknya. Melalui pamor atau kalau di batik adalah motif. Pamor keris sarat makna," ujar Robert Setyawan, pegiat Komunitas Tosan Aji Banyumas yang mewadahi pecinta keris dan benda pusaka lainnya.
Selama ini, mengoleksi keris, ada yang menganggap identik dengan hal mistik, padahal tidak selamanya benar. Perawatan secara fisik seperti mencegah karat, dan membersihkan dari kotoran, adalah hal lumrah yang dilakukan oleh semua kolektor, apapun koleksinya.
Komunitas Tosan Aji Banyumas ini anggotanya pecinta benda pusaka yang tinggal di wilayah eks Karesidenan Banyumas. Komunitas titik beratnya pada melestarikan keris sebagai warisan budaya.
Sebagian besar adalah mereka yang secara pribadi sudah menyukai keris sejak anak-anak. Seperti Cune Yulianto, lelaki berambut panjang warga Purbalingga. Hampir tak pernah absen dari kegiatan Tosan Aji Banyumas. Dia hanya berharap, keris tetap lestari di negeri sendiri.
Load more