Anwar Ibrahim juga menyoroti bagaimana insiden ini mengundang reaksi keras dari masyarakat hingga Presiden Prabowo Subianto memberikan teguran langsung kepada Gus Miftah.
“Ini pendakwah, dua pendakwah dengan ketawa dengan maksud menghina sekali. Dan dia menimbulkan kemarahan menyeluruh di kalangan rakyat sehingga Presiden Prabowo Subianto memberikan peringatan yang agak keras. Akhirnya Gus, pendakwah, Kyai itu kunjung ke daerah si penjaja itu dan memohon maaf,” tambahnya.
Dalam konteks ini, Gus Miftah akhirnya meminta maaf secara langsung kepada Sunhaji. Permintaan maaf ini menjadi momen refleksi, tidak hanya bagi Gus Miftah tetapi juga bagi masyarakat luas.
Anwar Ibrahim menegaskan bahwa kasus ini menjadi pembelajaran berharga tentang bahaya kesombongan, bahkan bagi seorang ulama sekalipun.
“Ini satu contoh ya, pengalaman, bahwa keangkuhan, sombong itu kadang-kadang bukan saja di kalangan orang yang tidak tahu agama. Orang yang paham agama, yang bicara tentang Islam, akidah, solat, sunat, tetapi bila timbul dalam keadaan begitu, dia lihat terus dia menghina. Saya lihat itu dikirim oleh teman saya di Indonesia. Saya merasa aneh ya, luar biasa,” ungkap Anwar Ibrahim.
Load more