tvOnenews.com - Padahal niatnya klarifikasi saat ceramah, tapi Habib Zaidan yang tertawa saat pedagang es teh terolok-olok malah tak sengaja umbar borok Gus Miftah.
Sosok Habib Zaidan ikut terseret dalam kontroversi penghinaan yang dilontarkan Gus Miftah terhadap seorang penjual es teh bernama Sunhaji.
Dalam video yang beredar, Habib Zaidan terlihat berada di samping Gus Miftah dan tertawa saat Gus Miftah mengucapkan kata-kata yang dianggap tak pantas kepada Sunhaji.
Aksi tersebut memicu kecaman dari publik.
Beberapa pihak juga menyayangkan reaksi Habib Zaidan yang ikut tertawa dalam kejadian tersebut.
Habib Zaidan memberikan klarifikasi setelah dirinya terlibat dalam kontroversi terkait dugaan penghinaan yang dilakukan Gus Miftah terhadap penjual es teh.
Pengakuan itu viral di jagat maya dan dibagikan ulang oleh akun X @neVerAlOnely.
Dalam klarifikasinya, Habib Zaidan menjelaskan bahwa ia tidak bermaksud mendukung ucapan Gus Miftah yang dianggap merendahkan profesi pedagang tersebut
“Kalimat goblok itu memang salah, tidak dibenarkan, saya juga tidak membenarkan ucapan Gus Miftah," kata Habib Zaidan.
Habib Zaidan pun mengatakan bahwa ia mengenal dekat sosok Gus Miftah.
Dia juga menyebut gaya dakwah sang mantan Utusan Khusus Presiden memang seperti itu.
"Yang saya heran, kenapa yang viral hanya yang kemarin, yang kemarin-kemarin juga seperti itu tapi tidak viral," tegasnya.
Habib Zaidan mengatakan dirinya tidak bermaksud menertawakan Sunhaji yang kala itu menjadi sorotan kamera.
Pendakwah muda ini mengaku alasannya tertawa lantaran suasana di acara tersebut berlangsung cair.
"Pada saat itu yang ditertawakan oleh saya itu adalah suasana pada malam hari itu, bukan kepada bakul es teh. Paham ya?" kata Zaidan di depan para jamaah.
Lebih lanjut, Zaidan juga mengingatkan para jamaah untuk berhati-hati dalam berkomentar, apalagi jika mereka tidak hadir dalam acara tersebut.
"Jangan terlalu berkomentar yang kita sendiri tidak ada dalam masalah tersebut. Kecuali kalo kalian hadir. Saya yakin kalian yang hadir itu ngerti keadaan saat pengajian waktu itu," katanya.
"Karena orang-orang yang menilai itu tidak ikut hadir, akhirnya penilaiannya jadi ke mana-mana.” ucap Habib Zaidan. (hnf)
Load more