Agus kemudian mengajak korban ke lokasi lain dengan dalih ingin memberikan imbalan atas kebaikannya.
Ketika korban menolak, Agus menggunakan tekanan emosional dengan mengatakan bahwa korban tidak menghargainya.
“Dia bilang, ‘Tapi kamu nggak menghargai saya, saya sedih,’” lanjut korban.
Dalam kondisi tersebut, korban akhirnya mengalah dan mengikuti Agus ke lokasi lain, yaitu Taman Sangkareang.
Namun, situasi menjadi semakin rumit ketika Agus mengarahkan korban ke penginapan dengan alasan ingin mengantarkannya pulang.
Kasus ini mengundang perhatian pakar psikologi forensik, Reza Indragiri, yang memberikan analisis tentang modus Agus.
Menurut Reza, masyarakat sering salah kaprah dalam melihat kasus kekerasan seksual, karena fokus mereka hanya pada tindakan fisik.
Load more