tvOnenews.com - Viral di media sosial, video Gus Miftah yang melakukan tindakan kurang terpuji kepada seorang penjual es teh hingga saat ini masih jadi sorotan warganet.
Tak hanya itu, bahkan selebritis hingga tokoh-tokoh besar tanah air juga ikut mengecam aksi tak terpujinya karena telah menghina seorang penjual.
Hal ini bermula saat Miftah mengisi sebuah acara selawat yang diadakan di salah satu pondok pesantren di daerah Magelang, Jawa Timur.
Dalam cuplikan video singkat yang beredar di dunia maya, terlihat dirinya melontarkan kata-kata kasar kepada seorang pria paruh baya yang sedang berjualan es.
"Es teh kamu masih banyak nggak? Masih? Yaudah dijual lah goblo*," ujarnya, diikuti dengan suara tawa keras dari dirinya dan orang-orang yang berada dalam satu panggung dengan Gus Miftah.
Sontak, hal tersebut memancing reaksi geram netizen yang menyayangkan tindakannya tersebut dilakukan oleh seseorang yang dianggap sebagai 'tokoh agama'.
Tak berhenti sampai di sana, ternyata sebelum viral videonya mengolok-olok Sunhaji, penjual es teh, Miftah juga sebelumnya pernah menghina seniman senior Yati Pesek.
Masalah ini kian memanas hingga akhirnya ia memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatan Utusan Khusus Presiden.
Dalam salah satu kajiannya, beliau pernah menyampaikan bahwa ada salah satu tokoh agama yang terkenal, dia sangat pandai dalam berpidato, tetapi saat membaca bahasa Arab masih banyak yang keliru.
"Itu di Jogja juga ada orang yang pintar pidato, pinter banget, tapi kalau baca Arab keliru. Terkenal banget orangnya, Gus Miftah," ujarnya, dilansir dalam YouTube Dakwahwalisongo313.
Lebih lanjut, Kyai kondang ini juga menyampaikan bahwa Miftah memang sangat lihai berceramah dengan bahasa Indonesia. Namun sayang, kemampuannya berbahasa Arab masih sangat kurang.
"Kalau khutbah menjelaskan artinya menggunakan bahasa Indonesia hebat sekali, pintar sekali, tapi ketika membaca bahasa Arab banyak yang keliru," pungkasnya.
Menurut KH Chalwani, sekilas mungkin hal tersebut tak akan disadari oleh orang awam. Itulah kenapa banyak yang memandangnya sebagai sosok yang saleh dan taat.
Namun, berbeda pandangan dengan para tokoh agama lain. Anggapan tersebut tidak berlaku di kalangan para pendakwah yang paham dengan bahasa Arab.
"Kalau orang bodoh kan ngertinya orang itu (Miftah) alim, tapi kalau Kyai kan ngerti kalau dia baca Arab suka keliru," tutur KH Chalwani. (nka)
Load more