tvOnenews.com - Masalah Agus Salim, korban penyiraman air keras, kembali menjadi sorotan setelah permintaan donasi tahap kedua disampaikan oleh tim kuasa hukumnya.
Sebelumnya, donasi Rp1,5 miliar yang dihimpun oleh Yayasan Rumah Peduli Kemanusiaan telah menuai kontroversi karena sebagian uang tersebut digunakan untuk melunasi utang keluarganya.
Kini, dengan alasan Agus tidak lagi bisa bekerja, tim kuasa hukum meminta publik untuk memberikan sumbangan baru demi memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Agus, yang sebelumnya menjelaskan dalam acara Dua Sisi tvOne bahwa ada kesalahpahaman soal penggunaan uang donasi, kini menghadapi kritik yang lebih tajam.
Ia mengaku bahwa sejak awal menganggap donasi tersebut sebagai miliknya dan bebas digunakan untuk kebutuhan apa pun.
“Dari awal itu salah paham. Dari awal itu untuk pengobatan dan kebutuhan hidup. Kan udah dibilang di YouTube-nya Teteh (Novi) itu. Jadi, kan Agus mikirnya waktu itu, mikirnya itu merasa uang Agus," jelasnya saat ditanya soal penggunaan dana tersebut.
Namun, permintaan baru untuk donasi membuat netizen semakin geram.
Mereka menilai, alih-alih meminta bantuan kembali, Agus dan keluarganya seharusnya mencari solusi lain untuk mencukupi kebutuhan hidup.
Salah satu komentar pedas yang viral di media sosial berbunyi, “Mending gw beli makan utk kucing jalanan duit gw wak daripada donasikan ke Agus,” menegaskan bahwa publik mulai kehilangan simpati terhadap Agus dan timnya.
Tim kuasa hukum Agus menyebutkan bahwa kebutuhan hidup di wilayah Jakarta mencapai Rp5 juta per bulan.
Namun, pernyataan ini justru memperburuk situasi, karena banyak netizen merasa nominal tersebut terlalu tinggi, terutama di tengah kondisi ekonomi yang sulit.
Seorang netizen bahkan berkomentar, “Enak kali kau ngomong 5 juta sebulan, kami aja kerja banting tulang cuma dapat 3 juta sebulan, suruh kerja istrinya, bukan malah nunggu uang dari tangan orang.”
Tidak hanya itu, beberapa netizen mengkritik gaya hidup yang dianggap tidak sesuai dengan kondisi Agus saat ini.
Ada pula yang menyarankan Agus untuk mencoba platform lain untuk mencari penghasilan.
“Suruh live di toktik sambil joget aja, kalau badan masih bisa gerak ngapain open donasi tahap 2 lagi?” tulis seorang pengguna media sosial, menyiratkan bahwa Agus masih memiliki kemampuan untuk mencari uang tanpa harus meminta bantuan publik.
Situasi ini semakin rumit karena publik merasa tidak ada transparansi dari pihak Agus terkait penggunaan dana sebelumnya.
Banyak yang menilai bahwa donasi baru ini hanya akan memperburuk citra Agus di mata masyarakat.
“Banyak disability di Indonesia yang berjuang di atas kaki sendiri, tidak mengharap donasi,” tulis netizen lain yang menyoroti pentingnya kemandirian meski dalam kondisi sulit.
Dengan semakin banyaknya kritik yang berdatangan, permintaan donasi baru dari pihak Agus ini sepertinya akan sulit mendapatkan dukungan publik.
Di sisi lain, kasus ini menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memberikan donasi dan memastikan bahwa bantuan yang diberikan digunakan sesuai tujuan.
(anf)
Load more