tvOnenews.com - Gus Miftah, seorang tokoh yang terkenal dalam dunia dakwah, kini tengah menjadi sorotan publik setelah pernyataannya yang dianggap menghina penjual es teh.
Kejadian ini menjadi pembicaraan luas, bahkan mempengaruhi karirnya.
Dalam sebuah terawangan yang diunggah di kanal YouTube pribadinya, Jeng Nimas memberikan pandangannya mengenai masa depan Gus Miftah.
Menurutnya, meskipun ada penurunan dalam karirnya saat ini, ada harapan untuk kebangkitan di masa depan.
Jeng Nimas memulai pembahasannya dengan memberikan gambaran tentang keadaan Gus Miftah dalam jangka panjang.
Meskipun saat ini karir Gus Miftah mengalami penurunan, ia tetap melihat adanya potensi untuk bangkit kembali.
"Semangat ini upaya-upaya dari Gus Miftah menghadapi masalah-masalah ini bangkit semangat kayak gitu," ujar Jeng Nimas.
Sebagai seorang ahli tarot, Jeng Nimas mengungkapkan bahwa meskipun ada keragu-raguan dari orang-orang yang ingin menggunakan jasa Gus Miftah, namun masih ada kesempatan baginya untuk kembali mendapatkan pekerjaan.
Menurut simbol delapan pedang dalam terawangannya, meskipun situasi Gus Miftah tidak akan seramai dulu, masih akan ada peluang kerja yang datang.
"Oh tapi nanti tetap ada kok yang memakai jasa Gus Miftah untuk membawakan pengajian-pengajian," jelas Jeng Nimas.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun dampak dari kejadian ini cukup besar, ada kebangkitan yang akan datang setelahnya.
Namun, tidak semua hal akan kembali seperti semula. Jeng Nimas juga menyoroti bahwa ada sebuah introspeksi diri yang perlu dilakukan oleh Gus Miftah.
"Gus Miftah sangat berusaha untuk bisa bangkit lagi di dalam karirnya, walaupun Disini ada kondisi yang enggak semudah itu," tambahnya.
Proses kebangkitan ini tentu memerlukan waktu dan usaha yang lebih, serta kesadaran untuk lebih berhati-hati dalam berbicara.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan, menurut Jeng Nimas, adalah dampak dari pernyataan-pernyataan Gus Miftah yang dianggap merendahkan orang lain.
"Harusnya saling memanusiakan manusia," ungkapnya.
Menurut Jeng Nimas, baik Gus Miftah maupun penjual es teh harus lebih bijak dalam menyikapi situasi agar tidak menambah kerumitan yang ada.
"Masalahnya sepele sebenarnya menjadi ramai saat ini dikarenakan kata-kata dari Gus Miftah yang seperti itu," tambahnya.
Dalam pandangan Jeng Nimas, Gus Miftah perlu introspeksi diri dan memperbaiki sikapnya sebagai seorang penceramah.
"Kata-katanya sebelum terucap di filter lagi," ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa kebiasaan berbicara dengan kata-kata yang kasar dan merendahkan orang lain bisa menjadi kebiasaan buruk yang sulit dihilangkan.
Namun, Jeng Nimas percaya bahwa dengan kebangkitan kesadaran, Gus Miftah akan dapat memperbaiki dirinya.
Di akhir terawangannya, Jeng Nimas menegaskan bahwa meskipun karir Gus Miftah mengalami penurunan, ada peluang bagi dia untuk kembali bangkit.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa orang-orang yang ingin bekerja sama dengan Gus Miftah akan berpikir ulang karena dampak dari masalah yang dihadapinya.
(anf)
Load more