“Udah lah saya nggak usah Anda kasih, tapi besok kalau Anda undang ustaz tolong dihargai lebih mahal dibanding penyanyi dangdut. Makanya saya pulang dikasih Rp200 juta,” tambahnya.
Kontroversi ini tidak hanya membuat publik mempertanyakan etika dan gaya ceramah Gus Miftah, tetapi juga transparansi harta kekayaan serta prioritas dalam pengelolaan dakwahnya.
Dengan berbagai isu yang mencuat, Gus Miftah dihadapkan pada tekanan untuk lebih terbuka dan menjaga integritasnya di mata masyarakat. (udn)
Load more