Pernyataan ini sontak menuai reaksi warganet di media sosial, khususnya di platform X.
Banyak yang menilai bahwa tutur bahasa Gus Miftah tidak sesuai dengan kapasitasnya sebagai seorang ulama dan pendakwah.
"Kalau kelakuannya masih seperti jk, tidak usah memaksakan diri mengaku sebagai keturunan kiai," tulis salah seorang warganet mengkritik.
Meski begitu, tidak sedikit pula yang mendukung pernyataan Gus Miftah, dengan alasan bahwa sindirannya adalah bentuk kekecewaan atas sikap yang tidak menghormati peninggalan leluhur.
Gus Miftah sendiri belum memberikan klarifikasi terkait reaksi publik atas pernyataannya tersebut.
Namun, topik ini telah menjadi perbincangan hangat dan memperpanjang polemik terkait nama besar Kiai Ageng Muhammad Besari. (asl)
Load more