tvOnenews.com - Nama Gus Miftah kembali menjadi sorotan publik setelah pernyataannya dalam sebuah pengajian viral di media sosial.
Kekesalan penceramah kondang itu mencuat setelah dirinya ramai disebut-sebut tidak diakui sebagai keturunan Kiai Ageng Muhammad Besari, salah satu tokoh agama ternama di tanah Jawa.
Dalam acara pengajian akbar terbarunya, Gus Miftah secara terbuka menyindir pihak-pihak yang mengaku sebagai keturunan Kiai Ageng, namun tidak menunjukkan sikap yang mencerminkan penghormatan kepada sang leluhur.
"Aku itu sebel orang pada ngaku-ngaku cucunya Mbah Muhammad Besari, tapi kalau ada acara, modal aja enggak mau," ujar Gus Miftah pada salah satu tayangan YouTube Keluarga Didik, dilansir tvOnenews.com pada Minggu (15/12/2024).
Lebih lanjut, Gus Miftah menegaskan bahwa dirinya tidak mempermasalahkan jika tidak diakui sebagai keturunan Kiai Ageng Muhammad Besari.
Bagi Gus Miftah, bantuan dan kepedulian terhadap acara atau kegiatan keagamaan tetap akan diberikan, tanpa perlu pengakuan semacam itu.
"Saya enggak perlu diakui cucu enggak apa-apa, tapi kalau ada acara aku bantui," ungkap Gus Miftah tegas.
Menurutnya, banyak pihak yang sibuk mengklaim diri sebagai keturunan, tetapi melupakan tanggung jawab untuk merawat makam sang ulama.
"Semuanya rebutan merasa cucunya mbah Muhammad Besari, tapi enggak mau merawat makamnya Mbah Muhammad Besari," ucap Gus Miftah menyindir tajam.
Gus Miftah bahkan menambahkan sindiran keras dengan menyebut ada pihak yang mengajukan proposal bantuan ke berbagai pihak, tetapi hasilnya tidak digunakan untuk keperluan makam.
"Bikin proposal ke sana-sini tapi hasilnya nggak buat makam. Yang modelnya kayak gitu, j*k banget," pungkasnya dengan nada kesal.
Pernyataan ini sontak menuai reaksi warganet di media sosial, khususnya di platform X.
Banyak yang menilai bahwa tutur bahasa Gus Miftah tidak sesuai dengan kapasitasnya sebagai seorang ulama dan pendakwah.
"Kalau kelakuannya masih seperti jk, tidak usah memaksakan diri mengaku sebagai keturunan kiai," tulis salah seorang warganet mengkritik.
Meski begitu, tidak sedikit pula yang mendukung pernyataan Gus Miftah, dengan alasan bahwa sindirannya adalah bentuk kekecewaan atas sikap yang tidak menghormati peninggalan leluhur.
Gus Miftah sendiri belum memberikan klarifikasi terkait reaksi publik atas pernyataannya tersebut.
Namun, topik ini telah menjadi perbincangan hangat dan memperpanjang polemik terkait nama besar Kiai Ageng Muhammad Besari. (asl)
Load more