tvOnenews.com - Gus Miftah atau Miftah Maulana Habiburrahman sampai saat ini masih menjadi perbincangan panas.
Seperti diketahui beberapa waktu lalu, Gus Miftah sempat menuai kontroversi.
Kontroversi tersebut berawal saat Gus Miftah tiba-tiba mengolok-olok seorang pedagang es teh dalam acara yang ia hadiri.
Karena permasalahan tersebut, pendakwah terkenal itu langsung mendapatkan kecaman keras dari publik.
Gus Miftah juga sampai menyatakan mundur dari jawabannya sebagai Utusan Khusus Presiden.
Bahkan, karena kejadian itu, kontroversi-kontroversi lama Gus Miftah kembali mencuat dan menjadi bahan cibiran netizen.
Paling menarik yakni klaim Gus Miftah yang mengaku bahwa dirinya sebagai keturunan kesembilan dari Muhammad Besari.
"Kebetulan Kiai, saya keturunan ke-9 dari Mbah Muhammad Besari," ujar Gus Miftah dalam video yang viral di media sosial.
"Jadi saya keturunan ke-18 dari Prabu Brawijaya dan keturunan ke-17 dari Raden Patah Demak," imbuhnya.
Sebagai informasi, Kiai Ageng Muhammad Besari atau yang dikenal dengan sebutan Kiai Ageng Besari, adalah seorang ulama besar yang memiliki peran penting dalam penyebaran agama Islam di Ponorogo pada abad ke-17.
Kiai Ageng Besari juga merupakan sosok yang mendirikan Pondok Pesantren Tegalsari atau Pesantren Gebang Tinatar, pesantren tertua di Nusantara.
Pengakuan Gus Miftah sebagai keturunan ke-9 Kiai Ageng Muhammad Besari lantas menimbulkan pro dan kontra di Ponorogo.
Terkait hal ini, keturunan ke-8 Kiai Muhammad Besari yakni Raden Kunto Pramono akhirnya buka suara.
Dzuriyah atau keturunan Kiai Ageng Muhammad Besari itu bahkan menjelaskan silsilah keturunan secara runut.
Berikut ini silsilah keluarga Kiai Ageng Muhammad Besari hingga generasi ke-8:
1. Kiai Ageng Muhammad Besari
2. Kiai Ageng Muhammad Ilyas
3. Kiai Kanjeng Bagus Hasan Besari
4. Kiai Kasan Anom I
5. Kiai Kasan Anom II
6. Eyang Gatut Muhammad Ismail
7. Raden Hartawan Cokroadisiswoyo
8. Raden Kunto Pramono
Raden Kunto Pramono kemudian menegaskan bahwa siapapun yang mengaku sebagai keturunan Kiai Ageng Muhammad Besari harus bisa memberikan bukti konkret.
"Itu tidak ada dalam silsilah. Saya juga mengharapkan, kalau memang dari Kiai Ageng Muhammad Ilyas, itu dari istri ke berapa, itu nanti akan ketemu," ujar Raden Kunto Pramono, dilansir dari Acara Apa Kabar Indonesia tvOne.
"Setelah saya cek yang namanya ini, namanya ini, itu kok enggak ada, sehingga saya merasa ada keraguan di situ," sambungnya. (gwn/tsy)
Load more