tvOnenews.com - Masih ingat Reynhard Sinaga? warga negara Indonesia yang menjadi pelaku kekerasan seksual di Inggris, predator seks ini kembali berulah di dalam sel.
Nama Reynhard Sinaga pernah menyita perhatian publik setelah terlibat dalam kasus pemerkosaan dan serangan seksual terhadap banyak pria di Inggris.
Kejahatan yang dilakukan Reynhard Sinaga saat dirinya sebagai mahasiswa di Manchester antara kurun waktu tahun 2015 hingga 2017.
Pria yang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup itu melancarkan modus operandi dengan memanfaatkan korban yang dalam kondisi mabuk di sekitat klub malam dan pub.
Kemudian ia menyasar korbannya dengan cara membujuk untuk kembali ke apartemennya, Reynhard Sinaga membius mereka dengan menggunakan zat gamma-hydroxybutyrate (GBH). Ia pun melakukan pelecehan seksual saat korban tidak sadarkan diri.
Kondisi terbaru Reynhard Sinaga
Sosok Reynhard Sinaga yang dicap sebagai salah satu pelaku kekerasan seksual terburuk dalam sejarah Inggris ini dilaporan mengalami serangan di Penjara tempat dia ditahan.
Reynhard ditahan di penjara His Majesty's Prison (HMP), Wakefield, yang dikenal sebuah fasilitas penjara dengan kategori A yang menampung narapidana dengan tingkat keamanan tinggi.
Reynard Sinaga mengalami penyerangan dengan sesama narapidana, meski tidak cedera serius. Tapi dirinya disebut menjadi target utama penyeranga lantaran kejahatannya dikenal sangat keji.
Dalam laporan Daily Mail, penyerangan yang terjadi kepada Reynhard Sinaga terhadap sesama tahanan pada Juli 2024 lalu.
Beruntung, aksi main hakim sendiri para narapidana itu berhasil dihentikan oleh para sipir penjara sebelum Reynhard menderita luka serius.
Penyebab Reynhard Sinaga menjadi sasaran pengeroyokan di penjara itu karena disebut arogan sehinggat sangat dibenci oleh semua orang, hal ini tak terlepas dari perbuatan bejatnya.
Adapun terungkap salah satu pelaku yakni Jack MacRae, tahanan yang telah didakwa dengan percobaan kekerasan terhadap Reynhard Sinaga.
Jack McRae kemudian dipindahkan ke penjara Frankland di County Durham, diketahui juga bahwa ini bukan pertama kalinya ia terlibat kasus kekerasan di penjara.
Sebelumnya, pria berusia 32 gahun itu didakwa dengan pelanggaran yang serupa terhadap pembunuh anak dan pemerkosa bernama Wilbert Dyce di Wakefield pada 2023.
Kilas balik kasus Reynhard Sinaga
Reynhard Sinaga seorang Warga Negara Indonesia yang terlibat dalam kasus pemerkosaan dan serangan seksual terhadap 48 korbannya, publik inggris pertama kali dibuat gempar atas kasus ini pada Januari 2020.
Kasus ini bermula dari laporan seorang korban yang sebelumnya sudah masuk perangkap dan sudah diberi obat bius. Hingga akhirnya ia tersadar ketika Reynhard mencoba melancarkan aksinya pada tahun 2017 lalu.
Sontak saja, sang korban yang merupakan atlet tersebut langsung melakukan perlawanan dan menghajar sang predator seks hingga babak belur.
Kepolisian Inggris menginterogasi korban dalam posisi diduga melakukan penyerangan terhadap Reynhard. Tetapi kemudian, Polisi Manchester dibuat terkejut setelah memeriksa ponsel Reynhard dan menemukan beberapa video pemerkosaan, termasuk terhadap korban.
Setelah menelusuri para korban dalam video berupa barang bukti yakni 1500 film DVD. Penegak hukum akhirnya memperkirakan WNI berusia 36 tahun sudah memperkosa lebih dari 200 orang.
Reynhard Sinaga telah dijatuhkan vonis hukuman penjara seumur hidup oleh Pengadilan Manchester, Inggris setelah dinyatakan bersalah.
Sekedar informasi, Reynhard menempuh pendidikan di Universitas Manchester sejak Agustus 2007 untuk meraih gelar MA di bidang sosiologi. Ia datang ke Inggris menggunakan visa pelajar di saat umur 24 tahun.
Lalu, pada Agustus 2012 dia sempat melanjutkan kuliah di Universitas Leeds guna meraih gelar PhD ilmu Geografi Manusia, tapi tak diselesaikannya.
BBC merilis video khusus Reynhard dan menyebut Reynhard sebagai predator seksual dan pemerkosa berantai terbesar dalam sejarah Inggris.
Rey melakukan aksi bejatnya dengan merekam sendiri aksinya di apartemennya yang berlokasi dekat dengan tempat hiburan malam, saat itu korban tak sadarkan diri.
Siasat Si Predator Seks
Reynhard Sinaga, seorang pria berusia 40 tahun asal Jambi tersebut kerap melancarkan aksinya dengan mencari pria muda yang sedang mabuk di sebuah klub malam. Lokasi klub malam tersebut terletak tak jauh dari apartemennya yang berada di Manchester, Inggris.
Berdasarkan keterangan yang diberikan saat menjalani proses hukum di Pengadilan Manchester, Reynhard sengaja berpura-pura dengan menawarkan tempat untuk tidur sekaligus mentraktir minum korban.
Setelah itu, korban dibawa ke apartemennya, dalam keadaan tak sadar Reynhard Sinaga merekam aksinya dengan menggunakan ponsel.
Sebagian besar korban merupakan heteroseksual, seperti yang dilansir dari laman Scotsman, Polisi telah menghubungkan lebih dari 190 calon korban aksi bejat Reynhard Sinaga. Namun 70 korban diantaranya belum dapat teridentifikasi oleh pihak berwajib.
Kemudian, pada (6/1/2020), Reynhard Sinaga telah dijatuhi vonis berupa hukuman penjara seumur hidup serta harus menjalani hukuman tahanan minimal selama 30 tahun, bila belum mendapat pertimbangan untuk dilakukan pembebasan bersyarat.
Dakwaan
Secara resmi, Reynhard Sinaga, pria kelahiran kelahiran Jambi itu didakwa melakukan pemerkosaan dan serangan seksual terhadap 48 korban. Terhitung dalam rentang waktu 2,5 tahun dari Januari 2015 hingga 2 Juni 2017.
Menurut Jaksa Penuntut, Ian Rushton, yang dilansir dari kanal Youtube BBC News Indonesia, terdapat kurang lebih 159 dakwaan bersalah dengan beberapa pelanggaran yang telah dibuatnya.
Pelanggaran tersebut terdiri dari 136 tuduhan pemerkosaan, 13 tuduhan kekerasan seksual, 8 tuduhan percobaan pemerkosaan dan dua tuduhan lainnya serangan melalui penetrasi.
“Ada hampir 160 dakwaan yang kami proses dari 48 korban, Dia kemungkinan adalah pemerkosa terbesar di dunia yang kasusnya diadili. Saya katakan di dunia, tapi yang jelas dalam pengadilan Inggris,” ungkap Jaksa Penuntut, Ian Rushton dalam kanal Youtube BBC News Indonesia.
Pihaknya menduga terdapat lebih dari 190 korban dari aksi bejat Reynhard Sinaga, namun 70 korban diantaranya masih belum teridentifikasi.
Mabs Hussain mengaku belum pernah terjadi sebelumnya dengan jumlah korban serta barang bukti sebanyak ini.
“Kasus ini belum pernah terjadi sebelumnya, begitu banyak bukti yang ada, sama seperti 1500 film DVD. Kami menduga ada lebih dari 190 korban Reynhard Sinaga dan 70 korban masih belum diidentifikasi,” ujar Mabs Hussain, kepolisian Manchester, Inggris. (ind)
Load more