Ia menilai bahwa pendakwah itu hanya menyesali akibat perbuatannya yang terekam dan menjadi konsumsi publik.
"Sosok seperti Taim hanya menyesal, 'kenapa sih harus terekam?'. Next, mungkin tidak diperbolehkan lagi ada kamera merekam di acara olok-olok berkedok pengajian ini," sambungnya.
Lebih jauh, Hanum menyebut bahwa perilaku Gus Miftah adalah bagian dari wataknya dan kemungkinan besar akan berulang di masa mendatang.
"Dan sesal? No, itu sudah watak. Pasti akan mengulanginya lagi ketika tidak ada sorot," tegas adik Mumtaz Rais itu.
Kontroversi ini menambah panjang daftar insiden yang melibatkan Gus Miftah.
Sebagai seorang pendakwah yang memiliki pengaruh besar, banyak pihak berharap agar ia lebih bijak dalam memilih kata-kata dan sikapnya, terutama ketika berada di hadapan jamaah.
Namun, gaya ceramahnya yang cenderung tidak biasa terus menjadi perdebatan. (adk)
Load more