tvOnenews.com - Belum genap satu bulan setelah peristiwa kontroversial di Magelang, saat Gus Miftah mengolok-olok penjual es teh, pendakwah ini kembali menuai sorotan publik.
Kali ini, ia mengeluarkan pernyataan yang dianggap kasar saat mengisi pengajian di Tegalsari, Jumat (13/12/2024).
Perilaku ini memicu respons negatif, termasuk kritik tajam dari keluarga Amien Rais.
Dalam pengajian tersebut, Miftah awalnya mengekspresikan kekecewaannya.
Ia memberi kritik terhadap pihak-pihak yang mengklaim sebagai keturunan Kiai Ageng Muhammad Besari tetapi tidak berkontribusi dalam menjaga tradisi maupun warisan leluhur.
"Aku itu sebel orang pada ngaku-ngaku cucunya Mbah Muhammad Besari, tapi kalau ada acara modal aja nggak mau. Saya nggak perlu diakui cucu enggak apa-apa, tapi kalau ada acara aku bantuin," ungkapnya di hadapan jamaah.
Namun, pernyataan tersebut kemudian diikuti dengan sindiran tajam yang disertai kata-kata kasar.
"Sekarang semuanya rebutan merasa cucunya Mbah Muhammad Besari, tapi nggak mau merawat makamnya. Malah cari untung, bikin proposal kesana-sini tapi hasilnya nggak buat makam. Yang modelnya kayak gitu, jancuk banget," katanya.
Pernyataan ini memicu reaksi keras dari berbagai kalangan.
Banyak pihak menilai Gus Miftah tidak belajar dari kritik yang ia terima sebelumnya.
Peristiwa di Magelang, di mana ia sempat mengolok penjual es teh.
Kemudian jejak digitalnya menghina komedian Yati Pesek ikut menjadi kontroversi besar yang membuat namanya viral.
Namun, tampaknya gaya ceramahnya yang blak-blakan dan sering menggunakan kata-kata kasar masih berlanjut.
Banyak netizen menyayangkan tindakan Miftah yang dianggap tidak mencerminkan akhlak seorang pendakwah.
Beberapa bahkan menuding bahwa ceramah-ceramahnya lebih mirip pertunjukan hiburan daripada dakwah yang menyejukkan hati.
Sikap Gus Miftah yang tidak berubah ini rupanya telah diprediksi oleh salah satu anggota keluarga Amien Rais, yakni Hanum Rais.
Pada awal Desember 2024, Hanum mengomentari kontroversi sebelumnya dan menyebut bahwa penyesalan Gus Miftah tidak tulus.
Ia menduga Miftah lebih khawatir karena perbuatannya terekam kamera daripada karena telah menyakiti orang lain.
"Di era segala macam divideoin, kejadian Taim menghina penjual es teh tidak akan menghasilkan penyesalan murni," ujar Hanum Rais melalui akun media sosialnya.
Menurut Hanum, Gus Miftah bukanlah sosok yang benar-benar introspektif.
Ia menilai bahwa pendakwah itu hanya menyesali akibat perbuatannya yang terekam dan menjadi konsumsi publik.
"Sosok seperti Taim hanya menyesal, 'kenapa sih harus terekam?'. Next, mungkin tidak diperbolehkan lagi ada kamera merekam di acara olok-olok berkedok pengajian ini," sambungnya.
Lebih jauh, Hanum menyebut bahwa perilaku Gus Miftah adalah bagian dari wataknya dan kemungkinan besar akan berulang di masa mendatang.
"Dan sesal? No, itu sudah watak. Pasti akan mengulanginya lagi ketika tidak ada sorot," tegas adik Mumtaz Rais itu.
Kontroversi ini menambah panjang daftar insiden yang melibatkan Gus Miftah.
Sebagai seorang pendakwah yang memiliki pengaruh besar, banyak pihak berharap agar ia lebih bijak dalam memilih kata-kata dan sikapnya, terutama ketika berada di hadapan jamaah.
Namun, gaya ceramahnya yang cenderung tidak biasa terus menjadi perdebatan. (adk)
Load more