Ia menjelaskan, "Gus" merupakan panggilan penghormatan bagi keturunan langsung atau anak kiai.
Baik yang berada di lingkungan pesantren maupun tidak, panggilan "Gus" untuk menghormati mereka.
"Gus itu harus dzuriyahnya kiai, anak kiai langsung. Panggilan 'Gus' sebagai panggilan kehormatan," kata Mohammad Sobary, dilansir dari kanal YouTube 2045 TV.
Kang Sobary mengatakan, Gus Miftah bisa dikatakan sebagai "Gus" palsu, bahkan ia menyamakannya dengan seorang copet yang bisa mengaku sebagai siapa saja.
"(Gus Miftah) Ya palsu lah, seperti tukang copet itu. Tukang copet kan boleh ngaku apa aja namanya," ujarnya.
Load more