tvOnenews.com - Kontroversi mengenai pengakuan Gus Miftah, soal dirinya yang merupakan keturunan ke-9 Kiai Ageng Muhammad Besari, masih berlanjut.
Kiai Ageng Muhammad Besari dikenal sebagai seorang ulama besar asal Ponorogo kelahiran tahun 1792 silam. Meski punya status bangsawan, tapi ia memilih untuk hidup seperti orang awam.
Sebagai seorang ulama besar, Kiai Ageng Muhammad Besari juga menjadi pendiri Pondok Pesantren Tegalsari atau Pesantren Gebang Tinatar, yakni salah satu pesantren tertua di Nusantara.
Kontroversi soal pengakuan Gus Miftah mengenai dirinya yang menjadi keturunan Kiai Ageng Muhammad Besari dimulai, ketika ia mengisi pengajian di suatu tempat.
Dalam momen itu, pria yang belakangan viral karena menghina seorang penjual es teh tersebut mengaku, bahwa dirinya adalah keturunan Kiai Ageng Muhammad Besari, Raden Patah Demak, dan Prabu Brawijaya.
Video pengakuan Gus Miftah itu lantas viral di media sosial dan menjadi sorotan publik.
"Kebetulan kiai, saya keturunan ke-9 dari Mbah Muhammad Besari," ungkap Gus Miftah dalam video viral di media sosial.
"Miftah, Kiai Murodi, Muhammad Boniran, Muhammad Usman, Kiai Jalal Iman, Karyo Nawi Madarum, Muhammad Ilyas, Muhammad Besari, makamnya di Ponorogo, Tegalsari, walinya Ponorogo," ucap Gus Miftah.
"Jadi saya keturunan ke-18 dari Prabu Brawijaya dan keturunan ke-17 dari Raden Patah Demak," sambungnya.
Sayangnya, pernyataan itu diragukan oleh publik, termasuk netizen di media sosial. Salah satu alasannya adalah mengingat pria bernama asli Miftah Maulana tersebut memiliki sikap yang tak pantas, sebagai orang yang dilabeli pemuka agama.
Sikap tersebut juga kerap diperlihatkan oleh Gus Miftah di depan umum, kala ia sedang mengisi pengajian.
Contohnya, tiga video viral saat dirinya merendahkan Sunhaji sang penjual es teh dan seniman senior Yati Pesek, serta kala ia menggoyang-goyangkan kepala istrinya dengan keras.
Pernyataan Gus Miftah makin menjadi kontroversi, keturunan asli Kiai Ageng Muhammad Besari, Raden Kunto Pramono, memberi bantahan menohok.
"Itu (nama Gus Miftah) tidak ada dalam silsilah. Maksud saya juga mengharapkan kalau memang dari Kyai Ageng Muhammad Ilyas itu dari istri ke berapa. Nah itu nanti akan ketemu," kata Raden Kunto Pramono, dikutip YouTube tvOneNews pada Sabtu (21/12/2024).
Raden Kunto Pramono juga menegaskan, bahwa ia juga tak menemukan nama Gus Miftah dari istri-istri Kiai Ageng Muhammad Ilyas, seperti yang disebutkan oleh eks Utusan Khusus Presiden tersebut.
"Tapi, setelah saya cek dari yang namanya ini ini kok nggak ada. Saya masih merasa ada keraguan di situ," ujarnya.
Keluarga keturunan ke-8 lainnya, Wirastho, juga mengungkapkan hal yang sama. Ia mengatakan, bahwa nama Gus Miftah ataupun Miftah Maulana tidak terdapat dalam data silsilah keluarga mereka.
"Kalau keluarga besar gini kita tidak bisa mengklaim dan disklaim. Kita hanya bisa menjabarkan data atau silsilah keluarga yang kita punya. Kalau Gus Miftah mengaku keturunan dari mbah madarun, itu kok di data kami tidak ada," kata Wirastho.
Wirsatho juga mengonfirmasi, kalau putri dari Kiai Ageng Muhammad Ilyas tidak ada yang menikah dengan Madarum.
Begitu pula dengan putra dari Kiai Ageng Muahammad Ilyas, tidak ada yang bernama Madarum seperti yang disebutkan oleh Gus Miftah.
"Karena putri dari eyang Ilyas itu tidak ada satu pun yang menikah dengan Kiai Madarum. Putra dari eyang Ilyas itu tidak ada yang namanya Kyai Madarum," ujarnya.
Oleh karena itu, Wirastho pun mengatakan bahwa pernyataan Gus Miftah yang mengaku sebagai keturunan Kiai Ageng Muhammad Besari dari Madarum, tak sesuai dengan data pada silsilah keluarga mereka.
Hal senada juga dituturkan oleh pengurus silsilah keluarga Kiai Ageng Muhammad Besari yang ada di Yogyakarta dan Lampung. Di mana mereka juga tidak menemukan adanya nama Gus Miftah dalam data yang mereka pegang.
"Jadi, kalau bilang keturunan sesuai dengan data yang kami miliki itu tidak ada," jelasnya. (ism)
Load more