tvOnenews.com - Kehidupan Betrand Peto berubah drastis sejak menjadi bagian dari keluarga Ruben Onsu dan Sarwendah.
Pemuda asal Nusa Tenggara Timur itu awalnya hanyalah seorang remaja sederhana yang dikenal melalui suara emasnya di media sosial.
Namun, perjalanan hidup Betrand berubah setelah bakatnya dalam bernyanyi membawanya ke panggung hiburan Tanah Air.
Sejak diangkat menjadi putra sulung Ruben dan Sarwendah pada 2019, Betrand atau yang akrab disapa Onyo, mendapatkan kasih sayang seperti anak kandung.
Namun, perjalanan membesarkan Betrand tidaklah selalu mulus.
Ruben Onsu pernah mengungkapkan bahwa ada kesalahan yang ia sadari dalam cara mendidik sang anak di awal.
Ruben menjelaskan bahwa Betrand membawa trauma mendalam akibat perpisahan orang tua kandungnya, Maria Octaviana (Vivi) dan Ferdy Peto.
Pengalaman itu meninggalkan luka emosional yang memengaruhi perilaku Betrand hingga kini.
“Anak kita ini punya rasa trauma dengan kisah mamanya dan papanya. Mungkin ini emosi orang tua, dan tidak hanya papa dan mama Betrand yang berpisah di dunia ini,” ungkap Ruben dalam kanal YouTube The Onsu Family.
“Banyak yang mengalami, tetapi dampaknya ke anak yang menerima bisa berbeda-beda,” sambungnya.
Menyadari hal tersebut, Ruben memutuskan untuk mendalami lebih jauh perasaan Betrand dengan berkonsultasi kepada psikolog.
Hal ini dilakukan agar ia bisa memahami cara mendidik yang tepat untuk anak angkatnya tersebut.
Saat berbicara dari hati ke hati dengan Vivi, Ruben mengungkapkan bahwa ia ingin mengetahui latar belakang Betrand secara lebih mendalam.
Ia berharap bisa memahami akar permasalahan yang menyebabkan anaknya memiliki perilaku tertentu.
“Tapi ketika saya konsultasi ke psikolog, saya harus cari tahu dulu asal muasal anak ini. Ada yang salah, sehingga ke depan saya mendidiknya dan tidak melakukan hal yang sama,” jelas Ruben.
Ruben juga menyebut bahwa Betrand sangat sensitif terhadap bentakan.
Bahkan, nama-nama orang yang pernah membentak Betrand masih diingat olehnya hingga kini.
“Salah satu contohnya, anak ini tidak bisa dibentak dengan keras. Dia bahkan menceritakan semua nama orang yang pernah membentak dia. Semua nama itu ada di-list saya,” tambah Ruben.
Mendengar pengakuan Ruben, Vivi, ibu kandung Betrand, tak kuasa menahan air matanya.
Ia mengungkapkan bahwa perpisahannya dengan Ferdy tidak pernah dimaksudkan untuk memberikan dampak buruk kepada sang anak.
“Saya tidak menyangka kalau sampai seperti ini dengan Betrand. Tapi perpisahan saya dengan bapaknya ini sebenarnya tidak perlu untuk anak-anak ketahui, karena ini urusan saya dengan bapaknya,” ujar Vivi sambil mengusap air mata.
Vivi pun mengapresiasi langkah Ruben dan Sarwendah yang terus berusaha memberikan pengasuhan terbaik untuk Betrand, meskipun mereka harus menghadapi berbagai tantangan.
Bagi Ruben Onsu, mengasuh Betrand Peto menjadi pelajaran besar tentang pentingnya memahami kondisi emosional seorang anak.
Ia menyadari bahwa mendidik anak dengan trauma masa lalu membutuhkan kesabaran, pengertian, dan pendekatan yang berbeda.
Dengan cinta dan pengertian yang besar dari Ruben dan Sarwendah, Betrand Peto kini semakin tumbuh menjadi pribadi yang matang, penuh bakat, dan memiliki dukungan keluarga yang tak tergantikan. (adk)
Load more