Bahkan, pakaian hingga mukenanya pun sebagian besar diberikan oleh majikan tempatnya bekerja.
"Saya nggak pernah (bilang) 'mas, beliin perabot', 'mas beliin baju'. Saya punya mukena aja, dari majikan semua nih. Nggak pernah (dibelikan Pak Tarno), semuanya dari keringat sendiri," tuturnya.
Sariah merasa perlakuan Pak Tarno terhadapnya semakin buruk setelah sang pesulap menikah lagi dengan seorang wanita bernama Dewi.
Nafkah yang sebelumnya sudah sangat kecil, kini malah berkurang menjadi Rp15 ribu per hari.
Kondisinya kian memburuk setelah Pak Tarno terkena stroke tiga bulan lalu.
Load more