tvOnenews.com - Istri pertama pesulap legendaris Pak Tarno, Sariah, mengungkap kisah hidupnya yang penuh perjuangan dan kekecewaan.
Selama lebih dari dua dekade pernikahan, ia mengaku tak pernah merasakan manisnya kesuksesan suaminya, bahkan di masa kejayaan Pak Tarno di dunia hiburan televisi.
Sariah menceritakan bahwa kehidupannya tak banyak berubah sejak ia pertama kali pindah ke Jakarta bersama Pak Tarno pada tahun 2002.
Hingga kini, ia masih bekerja sebagai kuli cuci untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sariah mengaku hanya diberikan nafkah harian sebesar Rp20 ribu hingga maksimal Rp100 ribu oleh Pak Tarno, bahkan di puncak popularitas suaminya saat tampil di berbagai acara televisi.
"Nggak, saya nggak merasakan. Biasa aja gitu, kayak sekarang aja. Karena suksesnya (Pak Tarno), nggak suksesnya, saya kayak gini aja," ucap Sariah dilansir dari YouTube Suara Entertainment.
Ia menambahkan, "Nggak pernah, (mendapatkan) entah Rp1 juta kek, Rp5 juta kek. Dikasih nafkah Rp100 ribu per hari waktu tenar dulu. Waktu di RCTI setahun, saya masih Rp20 ribu dikasihnya. Kalau Lebaran dikasihnya Rp200 ribu."
Bahkan, pakaian hingga mukenanya pun sebagian besar diberikan oleh majikan tempatnya bekerja.
"Saya nggak pernah (bilang) 'mas, beliin perabot', 'mas beliin baju'. Saya punya mukena aja, dari majikan semua nih. Nggak pernah (dibelikan Pak Tarno), semuanya dari keringat sendiri," tuturnya.
Sariah merasa perlakuan Pak Tarno terhadapnya semakin buruk setelah sang pesulap menikah lagi dengan seorang wanita bernama Dewi.
Nafkah yang sebelumnya sudah sangat kecil, kini malah berkurang menjadi Rp15 ribu per hari.
Kondisinya kian memburuk setelah Pak Tarno terkena stroke tiga bulan lalu.
Sejak saat itu, ia sama sekali tidak pulang ke rumah atau memberikan nafkah kepada Sariah.
"Setelah dari Bandung, stroke yang terakhir, (Pak Tarno) nggak pernah pulang, nggak pernah nafkahin," ungkapnya dengan nada sedih.
Meski merasa terabaikan dan dikecewakan, Sariah mengaku telah mengikhlaskan semua perlakuan Pak Tarno.
Ia hanya berharap suaminya mau pulang ke rumah dan kembali bersama dirinya.
"Saya bilang, 'Pulang mas. Mau punya duit, nggak punya duit, pulang mas. Rumahnya kan di sini, ngapain di Warakas (kontrakan bersama Dewi)?'" ujarnya dengan harapan.
Sariah juga menuding Dewi, istri kedua Pak Tarno, sebagai penyebab renggangnya hubungan mereka.
Ia mengklaim bahwa Dewi hanya dinikahi secara siri, sementara ia sendiri adalah istri sah Pak Tarno sejak tahun 2002.
Sebagai istri pertama Pak Tarno, Sariah merasakan pahit kehidupan rumah tangga yang terabaikan meski suaminya telah mencapai kesuksesan.
Di tengah perjuangannya yang penuh kesulitan, Sariah tetap setia dan berharap suaminya kembali ke rumah. (adk)
Load more