tvOnenews.com - Pendakwah kondang Ustaz Abdul Somad memberikan jawaban menohok soal bagaimana hukum orang Islam ikut merayakan tahun baru masehi.
Ustaz Abdul Somad menerangkan jika pertanyaan seputar merayakan tahun baru masehi bagi umat Islam memang paling sering ditanyakan.
Hal ini karena banyak dari orang Islam yang ikut berlarut dalam euforia merayakan tahun baru masehi dan menjalaninya dengan berbagai cara.
Ada yang bepergian dengan orang terkasih, menyalakan kembang api di malam pergantian tahun, sampai meniupkan terompet dengan meriah.
Walaupun sudah berpuluh-puluh tahun dirayakan oleh seluruh umat beragama, namun nyatanya perayaan tahun baru bukanlah ritual dalam Islam.
Dalam hal ini, ulama Ustaz Abdul Somad menjelaskan soal pandangan Islam terkait perayaan malam pergantian tahun baru masehi.
Melansir dari YouTube Tsaqofah TV, Ustaz Abdul Somad awalnya menjabarkan secara rinci sejarah penggunaan kalender masehi yang jadi tolak ukur penanggalan seluruh dunia.
Ustaz Abdul Somad kemudian menceritakan jika Kaisar Romawi yaitu Julian membuat urutan penanggalan pada puluhan abad yang lalu dengan nama Kalender Julian.
Selang beberapa waktu setelahnya, sistem penanggalan tersebut dimodifikasi oleh Paus Gregorius di Vatikan yang kemudian dinamai Kalender Gregorian.
Puluhan abad berlalu, Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) kemudian menyepakati jika kalender Gregorian ini bakal digunakan secara seragam di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Berkaca dari hal itu, Ustaz Abdul Somad tidak menampik bahwa orang-orang Islam diperbolehkan mengadopsi kalender romawi tadi yang masih digunakan sampai sekarang.
“Apakah boleh kita pakai alat non muslim? Boleh, ini kamera non muslim punya. Alat non muslim dipakai boleh, termasuk kalender boleh,“ terang Ustaz Abdul Somad.
Ustaz Abdul Somad kemudian memberi catatan jika hal itu bakal menjadi larangan apabila telah menyangkut ke ranah akidah atau keyakinan orang Islam.
“Ketika sudah masuk ritual, ibadah, meniup terompet, itu sudah masuk dalam ritual. Lalu kemudian menyala-nyalakan lilin itu ritual,” kata UAS dikutip dari YouTube Tsaqofah TV.
“Apalagi membuang waktu percuma, apalagi sampai membawa anak gadis orang yang tidak mahram,” sambungnya.
Maka dari itu, Ustaz Abdul Somad menyarankan agar orang-orang Islam hendaknya melakukan hal-hal bermanfaat yang sejalan dengan ajaran agama.
“Oleh sebab itu, maka kita jaga, tidak ada cara lain. Kalau kebetulan malam tahun baru itu nanti ada acara dzikir, datang ke masjid, itikaf,” bebernya.
Pendakwah asal Riau itu bahkan berkelakar jika orang-orang Islam sebaiknya tidur saja di rumah daripada ikut-ikutan merayakan malak tahun baru.
“(Kalau tidak ada) habis isya tidur,” canda Ustaz Abdul Somad.
Lanjutnya, Ustaz Abdul Somad pun tidak melarang jika ada orang-orang Islam yang memaknai malam pergantian tahun baru masehi dengan memasak bersama.
Menurutnya, hal itu boleh saja dilakukan oleh orang-orang Islam, asalkan tidak menyentuh kepada akidah agama yakni saat meyakini jika asap masakan itu bisa mendapat banyak rezeki.
“Membakar ayam tidak salah, tapi ketika meyakini makin banyak asapnya naik ke atas maka rezeki banyak, sudah merusak akidah kepada Allah,” tutupnya.
(han)
Load more