tvOnenews.com - Denny Sumargo akhirnya buka suara mengenai rekaman percakapannya dengan Farhat Abbas yang membahas sosok Pratiwi Noviyanthi.
Rekaman yang beredar di media sosial itu langsung menjadi sorotan publik karena berisi perbincangan yang dianggap menyinggung kehidupan pribadi Novi.
Dalam pernyataannya melalui akun Instagram, Denny menegaskan bahwa ia telah menyampaikan klarifikasi terkait isi rekaman tersebut kepada pihak-pihak yang bersangkutan, termasuk Novi.
"Mengenai video rekaman saya sama Farhat itu sudah saya sampaikan ke Novi, ke pengacaranya juga. Intinya sudah disampaikan ke timnya juga dua bulan lalu," ungkap Denny.
Ia menambahkan bahwa perbincangan dengan Farhat Abbas tersebut sebenarnya bukanlah hal baru dan telah dikonfirmasikan jauh sebelum rekaman itu viral.
"Sudah saya sampaikan, termasuk semua WhatsApp Farhat ke saya yang membicarakan tentang Novi. Termasuk tujuan serta maunya Farhat itu sendiri," lanjutnya.
"Jadi itu semua sudah saya sampaikan, seharusnya bukan menjadi suatu hal yang baru dan kejadian itu sudah lama," jelas Denny.
Diketahui sebelumnya, rekaman suara tersebut memperdengarkan percakapan antara Denny dan Farhat yang membahas kehidupan Novi.
Dalam rekaman itu, Denny terlihat mempertanyakan gaya hidup Novi yang dinilai berlebihan.
"Jadi, dia (Novi) itu kan lumayan hedon kan. Iya gua agak bertanya itu sebenarnya," ujar Denny Sumargo dalam rekaman tersebut.
Farhat Abbas menanggapi dengan menyebut bahwa ia pernah menantang Novi untuk menjelaskan asal-usulnya, termasuk informasi tentang orang tua, alamat rumah, hingga sumber penghasilan.
“Karena orang dekatnya bilang dia ani-ani juga, gitu," kata Farhat Abbas.
Denny kemudian menanggapi pernyataan tersebut dengan tetap berusaha berpikir positif.
“Iya gua sempat dengar juga soalnya ada yang nyimpen gitu-gitu tapi gua berbaik sangka aja," ujar Denny.
Rekaman ini memicu berbagai reaksi dari publik. Banyak yang menyayangkan perbincangan tersebut, terutama karena membahas kehidupan pribadi seseorang.
Menanggapi kontroversi ini, Denny Sumargo mengaku mengambil pelajaran penting untuk lebih berhati-hati dalam berbicara.
Kontroversi ini menjadi pengingat bahwa komunikasi, terutama yang bersifat pribadi, harus dilakukan dengan bijak.
Sebuah percakapan yang awalnya dimaksudkan untuk diskusi internal dapat menjadi masalah besar jika tersebar tanpa izin. (adk)
Load more