Lebih gilanya lagi, para pemain harus terbang dari satu negara ke negara lain dengan durasi perjalanan yang panjang.
Pelatih asal Korea Selatan ini lantas menyarankan agar pihak Piala AFF mengubah format kompetisi menjadi home tournament seperti beberapa tahun lalu.
"Jika AFF ingin setiap tim mengadakan pertandingan setiap tiga hari, saya sangat menyarankan agar satu negara mengadakan babak penyisihan grup. Setelah semifinal atau final sama seperti sekarang, pertandingan kandang dan tandang," ujarnya.
Setuju dengan statement tersebut, seorang jurnalis asal Thailand juga menyebut bahwa Piala AFF adalah turnamen sepak bola internasional terberat di dunia.
"Ketangguhannya bukan berasal dari kualitas kompetisi tetapi dari jadwal yang ketat, yang sama sekali mengabaikan kondisi fisik pemain," tulis Jingjung.
"Tidak ada turnamen lain di dunia yang memaksa tim bermain setiap 3 hari sementara juga mengharuskan mereka melakukan perjalanan internasional tanpa henti, sehingga hampir tidak menyisakan waktu untuk istirahat," sambungnya.
Baca selengkapnya: Omongan Shin Tae-yong Soal Bobroknya Piala AFF 2024 Terbukti Benar, Jurnalis asal Thailand Ini beberkan Hal ‘Ajaib’ dari Turnamen Antarnegara ASEAN Itu
Total harta kekayaan Cristian Gonzales
Load more