tvOnenews.com - Pratama Arhan, bintang muda Timnas Indonesia resmi dicoret klub asal Korea Selatan, Suwon FC di akhir musim 2024.
Keputusan tersebut menjadi pukulan berat bagi karier internasionalnya setelah sebelumnya ia menunjukkan performa menjanjikan di K League 1 Korea Selatan.
Meski demikian, perjuangan suami Azizah Salsha dalam dunia sepak bola tak terlepas dari kisah inspiratif ibunya, Surati, yang telah mendukungnya dengan pengorbanan luar biasa sejak kecil.
Surati, seorang pedagang sayur keliling dari Blora, Jawa Tengah, bercerita bagaimana ia berjuang demi mewujudkan mimpi anaknya menjadi pemain sepak bola profesional.
“Anakku sampai berdarah-darah dalam berjuang, tapi saya selalu yakin dia akan mencapai impiannya,” ujar Surati dilansir dari tvOne.
Kendati hidup dalam keterbatasan, Surati tak pernah menyerah. Ia bahkan rela berutang untuk membiayai turnamen yang diikuti Arhan semasa kecil.
Biaya sebesar Rp 500 ribu per turnamen menjadi beban berat bagi keluarga sederhana ini.
Salah satu momen yang paling dikenang Surati adalah ketika ia membelikan sepasang sepatu sepak bola murah seharga Rp 25 ribu.
Sepatu itu langsung rusak saat pertama kali dipakai, namun semangat Arhan tetap tak padam.
“Saya tahu sepatu itu rusak, tapi Arhan tetap memakainya dan terus bermain. Itu bukti bahwa dia tak pernah menyerah,” kenang Surati.
Perjuangan Arhan mulai membuahkan hasil ketika ia dipanggil Shin Tae-yong untuk memperkuat Timnas Indonesia di Piala AFF 2020.
Penampilannya mencuri perhatian publik, terutama saat ia mencetak gol spektakuler melawan Malaysia di babak penyisihan grup.
Gol tersebut tidak hanya membawa Indonesia menang 4-1, tetapi juga membuat Arhan dinobatkan sebagai Man of the Match.
“Waktu itu, saya hanya bisa menangis melihat anak saya mencetak gol. Semua usaha kami selama ini akhirnya terbayar,” kata Surati penuh haru.
Kesuksesan Arhan di Piala AFF 2020 membuka jalan bagi karier internasionalnya. Pada 2022, ia bergabung dengan Tokyo Verdy di J2 League Jepang.
Meski harus beradaptasi dengan budaya dan gaya bermain yang berbeda, Arhan berhasil menunjukkan potensinya.
Pada pertengahan 2024, ia bergabung dengan Suwon FC di Korea Selatan, menandai langkah baru dalam perjalanan kariernya.
Namun, situasi berubah drastis di akhir musim ketika Arhan dilepas oleh Suwon FC. Meskipun begitu, kisah hidupnya tetap menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Surati dengan bangga mengenang perjalanan panjang Arhan. “Anak saya selalu mengatakan bahwa mimpi harus diperjuangkan, dan saya bangga bisa mendukungnya sejak kecil,” ujarnya.
Perjuangan Surati menunjukkan bahwa di balik kesuksesan seorang atlet, ada pengorbanan besar dari keluarga.
Dukungan tanpa syarat yang diberikan Surati telah membentuk Arhan menjadi sosok yang tangguh, baik secara mental maupun fisik.
Lantas bagaimana nasib karier Pratama Arhan usai tak bersama Suwon FC? Akankah Arhan kembali ke Indonesia atau kariernya justru cemerlang di luar negeri?
(udn)
Load more