"Saya sudah berkomunikasi dengan pak Denny apa benar donasi akan diserahkan ke sana, dia katakan 'benar akan diserahkan ke sana '," terangnya.
"Apakah sudah dipertimbangkan, kalau dana masuk dari yayasan silahkan kamu atur tapi kalau dana dari Agus itu akan menjadi persoalan baru," tanya Farhat lagi.
Lebih jauh, Farhat Abbas bahkan berani bertaruh bahwa dana donasi tersebut tidak akan diterima oleh masyarakat NTT karena masih bersengketa.
"Saya berani taruhan tidak ada satu orang pun yang bisa mengalihkan dana itu buat kepentingan siapa pun, selain kepentingan penerima pemanfaat, Agus," pungkasnya.
"Dan saya berani taruhan baik Gubernur, Bupati maupun masyarakat NTT tidak akan menerima dana limpahan yang lagi bersengketa saat ini yang dana ini diperuntukan untuk Agus," ucap Farhat dengan nada tegas.
Kasus ini bermula ketika Agus, korban penyiraman air keras, menggunakan uang donasi sebesar Rp 98 juta untuk melunasi utang saudaranya, Wawa.
Mengetahui hal tersebut, Pratiwi Noviyanthi, yang menggagas donasi, memutuskan menarik kembali uang Rp 1,3 miliar dari total Rp 1,5 miliar yang terkumpul. Hal ini memicu konflik antara pihak Agus dan yayasan.
Load more