Kendal, Jawa Tengah - Namanya memang bir. Tapi yang ini tidak bikin mabuk, justru membuat badan jadi segar. Apa sebab? Karena bir pletok terbuat dari bahan rempah-rempah yang berkhasiat bagi kesehatan tubuh.
Secara tampilan, bir pletok berwarna merah muda yang agak pekat. Warna tersebut berasal dari serutan kayu secang yang memang menghasilkan warna merah alami.
Salah satu yang meracik bir pletok adalah Bu Mia (40). Warga Bandungan Kabupaten Semarang ini membuat dan memasarkan bir pletok serbuk kering hingga ke Semarang dan Kendal. Racikannya dikemas dalam plastik kecil sehingga lebih praktis dan bisa dibawa kemana-mana. Nantinya akan diseduh dengan air panas dan diminum hangat-hangat.
"Jadi awalnya duiu kan mbuat minuman dalam bir pletok ini bentuk cair ya. Tapi kan jualnya jadi terbatas. Lalu banyak yang nanya. Terus ada ide untuk membuat bir pletok serbuk siap seduh," cerita Bu Mia saat menyetor serbuk bir pletok di tempat wisata kuliner dekat Limbangan Kendal.
Bahan yang dipakai untuk membuat bir pletok lebih dari sepuluh jenis. Ada rempah seperti jahe, daun serai, cengkeh, kayu manis, biji pala, bunga lawang atau pekak, serta serat kayu secang. Juga ada tambahan daun jeruk dan daun pandan untuk memberi aroma segar wangi.
Jahe adalah bahan rempah utama dari bir pletok. Komposisinya paling banyak. Dari berbagai literatur, jahe punya rasa pedas dan hangat sehingga sering dipakai untuk meringankan gejala perut kembung atau flu ringan. Jahe juga berkhasiat sebagai karminativum atau dapat merangsang keluarnya gas dari perut sehingga mampu mengobati masuk angin.
Penelitian lain menyebutkan, kandungan enzim protease dan lipase yang terkandung dalam jahe berfungsi memecah protein dan lemak. Sehingga membantu mencerna dan menyerap makanan sehingga meningkatkan napsu makan.
Rempah lain seperti kayu lawang atau pekak sangat baik untuk mengatasi gangguan pencernaan dan memiliki fungsi diuretik atau melancarkan saluran kencing. Kemudian cengkeh bagus untuk meredakan nyeri sendi, biji buah pala untuk mengatasi imsomnia, serta serat kayu secang yang memberi warna merah alami dan berkhasiat untuk mengobati sakit maag.
Bagaimana cara meracik berbagai bahan tersebut?
"Yang pertama, jahe diparut hingga jadi lembut. Bisa dengan parut tangan atau parutan mesin. Lalu diperas hingga didapatkan air jahe yang jadi bahan utama bir pletok," jelas Bu Mia.
Ia melanjutkan, air jahe kemudian direbus hingga mendidih, lalu satu per satu rempah dan bahan lainnya dimasukkan. Sebagai pemanis ditambahkan gula pasir. Diaduk terus hingga mengering dan menjadi butiran atau bubuk bir pletok.
"Nanti kalau mau minum diseduh pakai air panas. Satu kemasan bisa untuk satu gelas ukuran sedang," kata Bu Mia.
Bir pletok ini sangat cocok dikonsumsi saat cuaca dingin seperti musim hujan. Atau pada malam hari sambil kumpul sausara atau tetangga. Bir pletok juga cocok untuk bekal berkemah bagi mereka yang suka kegiatan alam bebas.
Di Semarang dan Kendal, bir petok serbuk kering bisa dibeli di toko oleh-oleh, di pasar tadisional, di tempat wisata, di ajang pameran kuliner tradisional, serta bisa juga dipesan lewat aplikasi toko online. (Teguh Joko Sutrisno/Buz)
Load more