tvOnenews.com - Belakangan, keputusan PSSI mengakhiri kerja sama dengan Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia cukup mengejutkan.
Pelatih asal Korea Selatan itu digantikan oleh legenda sepak bola Belanda, Patrick Kluivert.
Namun, jauh sebelum pemecatan ini terjadi, Shin Tae-yong sebenarnya sudah memberikan sinyal tentang masa depannya di Timnas Indonesia.
Dalam sebuah wawancara di kanal YouTube Yoon Cheon-jae beberapa waktu lalu, Shin Tae-yong sempat mengungkapkan niatnya untuk mundur dari kursi pelatih Timnas Indonesia.
Ia mengaku pernah berpikir untuk melepaskan jabatan tersebut sebelum akhirnya memutuskan memperpanjang kontraknya pada Juni 2024.
“Pelatih Shin, jika Anda kembali ke Korea sekarang, padahal Anda pernah mengalahkan Jerman dan sangat disukai oleh komunitas Korea, itu akan menjadi sesuatu yang disayangkan,” ujar Shin Tae-yong mengulang perkataan Kim Cheol-ho dilansir dari kanal YouTube Yoon Cheon-jae.
Nasihat tersebut menjadi salah satu alasan utama STY mempertimbangkan ulang keputusannya untuk meninggalkan Timnas Indonesia.
Kim Cheol-ho bahkan meminta Shin Tae-yong untuk bertahan setidaknya satu tahun lagi demi menjaga reputasi dan hubungan baik dengan penggemar Indonesia.
“Benar sekali. Jika Anda pergi begitu saja, komunitas kita akan sangat kecewa, dan penggemar Indonesia juga akan sangat kecewa,” tambah Shin Tae-yong.
Sayangnya, masa perpanjangan kontrak itu hanya bertahan selama enam bulan.
PSSI secara resmi memberhentikan Shin Tae-yong pada Senin (6/1/2025), menyusul hasil yang dinilai kurang memuaskan.
Meski demikian, keputusan ini tidak terlalu mengejutkan bagi pengamat sepak bola yang sudah melihat tanda-tanda keretakan hubungan antara Shin Tae-yong dan PSSI sejak beberapa bulan sebelumnya.
Dalam berbagai kesempatan, Shin Tae-yong mengungkapkan betapa beratnya tanggung jawab yang ia emban sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Meski berhasil membawa perubahan signifikan, termasuk memperbaiki performa tim di ajang internasional, tekanan yang terus meningkat membuatnya sempat berpikir untuk mundur.
"Tinggalah satu lagi, hanya satu tahun lagi, meski anda ingin pulang, tinggalah satu tahun lagi, karena saya telah menandatangani kontrak selama empat tahun pulang sekarang rasanya tidak tepat," ungkapnya.
"Jadi saya memutuskan untuk tinggal setahun lagi, tetapi malah jadi selama ini. namun sebenarnya ini adalah hal yang sangat sulit," sambung STY.
Penggantinya, Patrick Kluivert, bukanlah nama asing di dunia sepak bola.
Mantan pemain Barcelona ini memiliki pengalaman melatih di berbagai klub dan tim nasional.
Ia diharapkan dapat membawa angin segar bagi Timnas Indonesia, terutama dengan visi baru yang lebih segar untuk pengembangan sepak bola nasional.
Namun, keputusan ini juga menuai reaksi dari penggemar yang masih menghormati jasa besar Shin Tae-yong selama membangun Timnas Indonesia.
Di bawah kepemimpinannya, Indonesia sempat tampil kompetitif di level Asia, termasuk membawa Timnas U-23 ke putaran final Piala Asia U-23 2024.
Meski perjalanan Shin Tae-yong berakhir lebih cepat dari yang diharapkan, kontribusinya terhadap sepak bola Indonesia tidak bisa diabaikan.
Ia berhasil membawa perubahan budaya dalam sistem pelatihan dan manajemen tim, memperbaiki mentalitas pemain, dan meningkatkan kepercayaan diri para pemain muda seperti Marselino Ferdinan.
Keputusan PSSI memberhentikan Shin Tae-yong bisa jadi merupakan bagian dari strategi jangka panjang organisasi.
Namun, warisan yang ditinggalkan oleh pelatih berusia 53 tahun ini akan terus menjadi inspirasi bagi generasi berikutnya.
Kisah Shin Tae-yong di Timnas Indonesia mengajarkan bahwa sepak bola adalah dunia yang penuh dengan tantangan dan tekanan.
Meski telah memberikan yang terbaik, ia harus menghadapi kenyataan pahit ketika perjalanan bersama Garuda berakhir lebih cepat.
Kini, di era baru bersama Patrick Kluivert, penggemar berharap pelatih baru dapat membawa Timnas Indonesia meraih kesuksesan lebih besar di masa depan. (adk)
Load more