tvOnenews.com - PSSI membuat 'gebrakan baru' pada awal tahun 2025 ini dengan memecat Shin Tae-yong dari posisinya sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Dari situlah sejumlah kontroversi mulai mencuat, salah satunya adalah mengenai alasan pemecatan pelatih asal Korea Selatan tersebut.
Ada yang menyebut, bahwa pemecatan STY dikarenakan dirinya yang gagal membawa Timnas Indonesia untuk bisa lolos ke babak semifinal Piala AFF 2024.
Dugaan lainnya adalah karena masalah komunikasi serta hubungan yang kurang baik antara Shin Tae-yong dan para punggawa Timnas Indonesia.
Bahkan, ada isu yang menyebut bahwa sebenarnya ada campur tangan dari "mafia bola" yang membuat PSSI akhirnya mengambil keputusan pada masa krusial.
Menurut peramal tersebut, salah satu alasan kuat yang menyebabkan STY didepak adalah karena mafia bola.
Dalam penerawangannya, Jeng Nimas mengatakan bahwa keputusan memecat STY didominasi oleh pengaruh-pengaruh mafia bola.
"Kalau dibilang ada mafia bola yang lebih dominan, iya ada pengaruh-pengaruh dari keputusan-keputusan yang diambil oleh para mafia bola," ujar Jeng Nimas dikutip dari kanal YouTube-nya pada Rabu (22/1/2025).
Jeng Nimas lebih lanjut menjelaskan, bahwa dalam kartu tarot yang diambilnya, ada simbol seseorang naik kuda. Hal itu menggambarkan adanya semangat untuk melakukan atau mengambil sebuah keputusan.
Ada juga kartu yang menunjukkan simbol ratu pedang pedang. Dimana pedang tersebut menjadi simbol untuk menusuk, memangkas, dan atau menyakiti.
Kartu selanjutnya yang ia ambil memiliki simbol transformasi, dimana itu melambangkan adanya keputusan yang dibuat atau diambil secara mendadak.
Meski begitu, jika dikaitkan dengan kartu selanjutnya yang melambangkan perjalanan, Jeng Nimas menjelaskan, kalau sebenarnya keinginan untuk memecat STY sudah ada dari jauh-jauh hari.
"Kalau dibilang mendadak ya tidak sih, karena di sini ada proses perjalanan. Jadi, mungkin beberapa bulan sudah ada keinginan-keinginan untuk itu (memecat STY), sudah ada wacana untuk itu," ujar Jeng Nimas.
Menurut penarawangan Jeng Nimas, adanya ketidakcocokan antara para mafia bola tadi dengan Shin Tae-yong yang akhirnya menyebabkan PSSI memecatnya.
"Di sini ada ketidakcocokan mafia bola dengan Shin Tae-yong. Kalau dilihat dari auranya, Shin Tae-yong ini orang yang susah diajak untuk 'lirik-lirikan' atau susah diajak kayak disuap dan lain sebagainya," ujarnya.
"Makanya di sini ada ketidakcocokan mafia bola dengan Shin Tae-yong yang pada akhirnya (membuat PSSI) mengambil sebuah keputusan, walaupun keputusan itu masih ragu-ragu," sambung Jeng Nimas.
Jeng Nimas juga menegaskan, di antara karena gagal lolos ke semifinal Piala AFF 2024 atau adanya mafia bola, pemecatan Coach Shin justru lebih dominan karena adanya mafia bola.
"Tidak masuk di Piala AFF ini lebih dominan (karena) adanya mafia bola di persepak bolaan," jeas Jeng Nimas.
Di sisi lain, isu mengenai adanya mafia bola pernah dibantah keras oleh Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga.
Saat diundang ke acara Catatan Demokrasi yang tayang di tvOne pada Selasa (7/1/2025) lalu, Arya menegaskan bahwa pembayaran kompensasi, akibat dipecatnya STY, membuktikan bahwa tidak ada mafia dalam PSSI.
Menurutnya, hal itu karena PSSI juga harus merugi karena pembayaran kompensasi yang nilainya mencapai puluhan miliar.
"Jangan ngomong mafia lah. Enggak ada mafia yang berani bayar sekian puluh miliar itu konsekuensi, itu (mafia) enggak ada itu," tegas Arya Sinulingga. (ism)
Load more