Semarang, Jawa Tengah - Sego Kethek itu artinya nasi kera. Begitu kata Pak Kasmin, tokoh yang disegani di Goa Kreo memulai cerita. Disebut begitu karena ada tradisi yang berjalan di Dusun Talun Kacang, Gunungpati Semarang. Namanya Tradisi Rewanda.
Pada setiap gelaran acara tersebut, warga membuat dua gunungan masing-masing berisi buah-buahan dan nasi yang dibungkus daun jati. Untuk gunungan buah diberikan kepada kera penghuni hutan Goa Kreo. Sedangkan gunungan berisi nasi bungkus daun jati diperebutkan warga yang mengikuti tradisi tetsebut.
"Jadi begitu ceritanya. Sego kethek itu memang makanan khas dusun sini. Isinya seserhana yaitu nasi putih, daun pepaya, rempeyek teri, tahu bacem, dan sambal kelapa atau urap. Dibungkus daun jati karena sudah sejak dulu warga di desa memakai daun jati untuk bungkus nasi dan makanan lainnya agar punya aroma sedap sehingga menggugah selera makan," kata Pak Kasmin.
Dari tradisi Rewanda tersebut, lanjutnya, sego kethek kemudian menjadi kuliner khas di Goa Kreo maupun di dusun-dusun sekitarnya. Tidak tiap hari sego kethek ini dibuat, tapi pada event tertentu seperti tradisi Rewanda, maupun ketika ada rombongan tamu atau wisatawan yang khusus datang untuk mengikuti paket perjalanan ke desa wisata di kawasan sekitar Goa Kreo.
"Di sini kan sudah dikembangkan kampung tematik ya. Ada di Dusun Talun Kacang, dan di Kandri juga ada. Nah, wisatawan biasanya diajak keliling ikut kegiatan warga desa seperti menanam padi, menangkap ikan, bermain kesenian tradisional, melihat Goa Kreo, dan saat makan siang disuguhi kuliner khas sego kethek itu," jelasnya.
Load more